Kamis, 28 Februari 2013

Perkara yang membatalkan puasa


Di dalam kitab Bahjatul Wasaa_il hal 21 disebutkan dalam hadits :
Ada 5 perkara yang membatalkan (pahala) bagi orang yang puasa, yang pertama Berbohong, ke 2 ghibah (membicarakan kburukan orang lain), ke 3 namimah (adu domba/provokator keburukan), ke 4 sumpah palsu, ke 5 memandang dengan syahwat nafsu.


Wa min tamaamis sowmi kufful jawwarih 'amma yakrohuhulloh Ta'aala ay minal aatsimi, artinya :
Diantara sempurnanya puasa itu adalah menahan anggota badan dari sesuatu yang di benci oleh Alloh Ta'aala tegasnya adalah dari perbuatan dosa2.
Ada 7 anggotanya yaitu :

-Perut maka menahannya dari makanan yang syubhat (tidak jelas asal usulnya) dan makanan yang haram di waktu berbuka dan juga sahur.

-Mulutnya maka menahan dari perkataan yang sia2 dan berdusta dan menyakiti (namimah, sumpah palsu, ghibah) dan lain2.

-Matanya maka menjaga pandangan nya kepada setiap sesuatu yang tercela hina dan yang dibenci dari hal2 yang dilarang agama.

- Kupingnya maka menjaga dari pendengarannya kepada setiap yang dimakruhkan karena ANNA KULLA MAA HAROMA QOWLUHU HAROMAL ASGHOO_A ILAYHI Artinya : Bahwasanya setiap sesuatu yang haram diucapkan maka haram untuk didengarnya.


- Tangan
- Kaki
- Farji atau aurotnya maka semuanya ini menjaga dari perkara2 perbuatan dosa dan makruh.

Berkata Syekh Albarmaawi :
Maka jika tidak menjaganya akan anggota2 badan tersebut, maka tidaklah hasil baginya puasa orang tersebut, melainkan bagian dari LAPAR DAN HAUS.

Jadilah ini yang dmaksud dalam hadits :
Berapa banyak orang yang berpuasa melainkan ia hanya mendapatkan Lapar dan Haus saja.

Na'udzu billaah mindzaalik.
Sekedar mengingatkan terutama untuk diriku pribadi dan kalian semua...Semoga Bermanfaat Aamiin


sedikit tambahan, jika dilihat teks hadits tersebut memang yang paling berbahaya bersumber dari mulut yaitu namimah, gibah, sumpah palsu dan berdusta.

alkadzibu aw alkidzbu adalah artinya Berdusta :
Al-ikhbaaru 'anis syay_in bikhilaafi maa huwa 'alayhi
artinya :
memberitakan tentang sesuatu dengan menyalahi apa adanya. Hukum yang asal daripada berdusta itu adalah haram baik dalam pembicaraan atau obrolan biasa dalam hal pekerjaan ataupun perdagangan.

mari kita liat hadits2 tentang masalah keburukan dan terlarangnya kedustaan tersebut.

Telah bersabda Rosululloh SAW :
Sesungguhnya benar itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga, Dan sesungguhnya sesorang yang berkata benar, sehingga dituliskan ia disisi Alloh sebagai seorang yang bnar. Dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan dan sesungguhnya kedurhakaan itu membawa ke Neraka. Dan sesungguhnya seseorang yg berdusta hingga dtuliskan ia disisi Alloh sebagai pendusta. (HR. Bukhori dan Muslim)

biasa kata2 dusta ini banyak terjadi pada seorang pedagang, karena Rosulalloh SAW bersabda :
Yaa Ma'syarot tujjaari iyyaakum wal kadziba artinya : Wahai para pedagang jauhkanlah olehmu akan kedustaan. (HR. Atthobaroni)

Oleh : Ilham Sandy Firtha
Kaum Sarungan, 20 Juli 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar