Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “…sehingga apabila dia
telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk
mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau
berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang
saleh yang Engkau
ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku
bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang- orang yang
berserah diri"”. (QS. Al Ahqaaf: 15)
Dalam kitabnya – Ayyuhal Walad (Hal. 22) – Imam Ghazali berkata, “Tanda seorang berpaling dari Allah ialah ia menyibukkan diri dengan sesuatu yang tidak
berguna. Dan sesungguhnya seseorang apabila hilang waktu sesaat dari umurnya
bukan untuk sesuatu yang ia diciptakan untuknya (yaitu beribadah), maka
patutlah dia menjalani penyesalan yang berkepanjangan. Dan barangsiapa yang
telah melampaui usia 40 tahun sedangkan kebaikannya tidak dapat mengalahkan
kejahatannya, maka hendaklah dia mempersiapkan dirinya untuk masuk ke dalam
neraka.”
As-Syaikh al-Arif Abdul Wahhab bin Ahmad
as-Sya'rani dalam kitabnya al-Bahrul-Maurud menyebutkan: "Telah diambil janji-janji dari kita, bahwa apabila
kita telah mencapai umur empatpuluh tahun, hendaklah bersiap-siap dengan
melipat kasur-kasur dan selalu ingat bahwa kita sekarang sedang dalam perjalanan menuju akhirat pada
setiap nafas yang kita tarik sehingga tidak akan lagi merasa tenang hidup di
dunia. Di samping itu hendaknya kita menghitung setiap detik dari umur kita
sesudah melebihi empat puluh tahun, sebanding dengan seratus tahun sebelumnya."
Imam Syafi'i
(rahimahullah), setelah mecapai umur empat puluh tahun, berjalan dengan
sebatang tongkat kayu. Ketika ditanya sebabnya, beliau berkata: "Supaya
aku senantiasa ingat bahwa aku adalah seorang musafir yang sedang berjalan
menuju akhirat."
Berkata Wahab bin Munabbih: "
Aku baca dalam beberapa kitab, bahwasanya ada suatu suara menyeru dari langit
ke-empat pada setiap pagi: ' Wahai orang-orang yang telah berusia empatpuluh
tahun! kamu adalah tanaman yang telah dekat dengan masa penuaiannya. Wahai
orang-orang yang telah berusia limapuluh tahun! Sudahkah kamu ingat tentang apa
yang telah kamu perbuat dan apa yang belum? Wahai orang-orang yang telah berusia
enampuluh tahun! Tidak ada lagi dalih bagimu. Oh, alangkah baiknya seandainya
semua mahluk tidak diciptakan! Atau jika mereka telah diciptakan, seharusnya
mereka mengetahui, mengapa mereka
diciptakan. Awas, saatmu telah tiba! Waspadalah! "
Jreng!
Umur tidak berulang melainkan bertambah, jatah hidup pun berkurang sehingga kesempatan untuk bertaubat, beramal, dan berbuat baik semakin sedikit… Entah sampai kapan
diciptakan. Awas, saatmu telah tiba! Waspadalah! "
Jreng!
Umur tidak berulang melainkan bertambah, jatah hidup pun berkurang sehingga kesempatan untuk bertaubat, beramal, dan berbuat baik semakin sedikit… Entah sampai kapan
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :
[1] Waktu mudamu sebelum dating waktu tuamu,
[2] Waktu sehatmu sebelum dating waktu sakitmu,
[3] Masa kayamu sebelum dating masa kefakiranmu,
[4] Masa luangmu sebelum dating masa sibukmu,
[5] Hidupmu sebelum dating kematianmu.”
(HR. Al-Hakim dalam Al Mustadraknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim).
bersabda, “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :
[1] Waktu mudamu sebelum dating waktu tuamu,
[2] Waktu sehatmu sebelum dating waktu sakitmu,
[3] Masa kayamu sebelum dating masa kefakiranmu,
[4] Masa luangmu sebelum dating masa sibukmu,
[5] Hidupmu sebelum dating kematianmu.”
(HR. Al-Hakim dalam Al Mustadraknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim).
Oleh : Solihin Gubes
Kaum Sarungan, 29 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar