Selasa, 19 Februari 2013

Cukuplah dengan keyaqinan kepada Alloh itu sebagai sumber kekayaan


Kaafa Bil Yaqin Ghinan....
(Cukuplah dengan keyaqinan kepada Alloh itu sebagai sumber kekayaan)

Yang salah adalah engkau tidak merasa cukup dengan pandangan Alloh Ta'aala, Bila saja hatimu telah terpenuhi dengan Alloh dan merasa cukup dengan pandangan dan ilmu Alloh terhadap ilmu Alloh, Maka engkau tidak akan pernah mencari kemuliaan dan kedudukan dalam pandangan manusia.

Setan memasuki ke diri manusia melalui 7 jalan utama salah satunya Asshorf'an Al'amal yaitu berpaling dari berbuat kebajikan dan Attaswif yaitu menunda-nunda dalam kebajikan, Jadi setelah setan gagal menggoda dirimu melalui jalan pertama dan kedua maka ia (setan) akan mengoda dirimu melalui jalan yang ke tiga yaitu melalui jalan RIYA, Seraya setan akan berkata PERBUATLAH OLEHMU KEBAJIKAN INI ITU BIAR MANUSIA MELIHATMU...!!! mengapa harus aku perlihatkan kepada para manusia bukankah ini RIYA ??? setan menjawab : Bukan ini bukan RIYA...bila nanti kamu memperlihatkan kebajikan ini kepada manusia maka mereka akan memuliakanmu dan menghormatimu, setelah itu mereka akan mengikutimu dalam setiap kebajikan, biarkanlah mereka mengetahui amal2 kebajikanmu. BENAARR...sungguh baik jika ia menjadi teladan bagi orang lain dalam kebaikan, Dan sungguh telah banyak orang menjadi teladan kebaikan dan benar dalam niat dan amal, Namun teramat pandai setan seraya berbisik padamu : "Katakan pada manusia aku telah berbuat ini itu...."

Inilah sesungguhnya RIYA, Riya adalah perasaan yang menghendaki agar orang lain melihat amalmu, ada upaya agar orang lain melihat perbuatanmu, supaya mereka melihatmu dan memuliakanmu dihadapan mereka. Lalu apakah salah dari semua itu ??? Yang salah adalah engkau tidak merasa cukup terhadap pandangan Alloh Ta'aala, Bila saja hatimu telah terpenuhi dengan Alloh dan merasa cukup dengan ilmu Alloh dan pandangan-Nya atas segala yang kau perbuat maka engkau tidak akan mencari kedudukan atau pujian kemuliaan dari pada manusia. Bila setan mendatangimu dengan keaadan seperti itu maka berdoalah : ''A'udzu Billahi Minasyyaythonir Rojiim'' setan pun akan kabur darimu, akan tetapi setan telah meninggalkanmu Dua masalah yaitu pada nafsumu dan pengaruh yang telah ditiupkannya kedalam nafsumu, Sehingga Keagungan ALLOH TA'AALA belum sampai kepada batas : CUKUPLAH bagimu...bahwa ALLOH TA'AALA maha mengetahui atas segala gerak gerik-mu.

Di dalam suatu kitab karangan Al-Imam Al-Habib Al-'Arif Billah Sayyid Abdulloh Bin Alawi Al-Hadad yang berjudul Da'waatut Tammah hal 74 dijelaskan : Fa In Ahsasta min nafsika bir riyaa_i ilaa akhir...artinya : Kemudian jika kau rasakan dari dirimu dengan suatu RIYA maka tidaklah menuntut keikhlasan darinya dengan meninggalkan amal Maka adalah sungguh kau telah membuat keridhoan bagi setan. Maksudnya jika memang suatu amalan kebaikan yang tidak bisa disembunyikan seperti haji, jihad, dan menuntut ilmu dan sholat berjama'ah dan sebagainya, maka wajib atasmu menampakannya. Berbeda dengan amalan yang bisa disembunyikan seperti Puasa, sholat malam, Baca Qur'an sedekah maka sembunyikanlah dengan sebagus bagusnya sembunyi, Mungkin inilah yang disebut Sembunyikanlah kebaikannmu sebagaimana kamu menyembunyikan keburukanmu, 
Walloha Nas'tain....semoga bernanfaat

Oleh : Ilham Sandy Firtha
Kaum Sarungan, 8 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar