Kaafa Bil Yaqin Ghinan....
(Cukuplah dengan keyaqinan kepada Alloh itu sebagai sumber kekayaan)
Yang salah adalah engkau tidak merasa cukup dengan pandangan Alloh Ta'aala, Bila saja hatimu telah terpenuhi dengan Alloh dan merasa cukup dengan pandangan dan ilmu Alloh terhadap ilmu Alloh, Maka engkau tidak akan pernah mencari kemuliaan dan kedudukan dalam pandangan manusia.
(Cukuplah dengan keyaqinan kepada Alloh itu sebagai sumber kekayaan)
Yang salah adalah engkau tidak merasa cukup dengan pandangan Alloh Ta'aala, Bila saja hatimu telah terpenuhi dengan Alloh dan merasa cukup dengan pandangan dan ilmu Alloh terhadap ilmu Alloh, Maka engkau tidak akan pernah mencari kemuliaan dan kedudukan dalam pandangan manusia.
Setan memasuki ke
diri manusia melalui 7 jalan utama salah satunya Asshorf'an Al'amal yaitu
berpaling dari berbuat kebajikan dan Attaswif yaitu menunda-nunda dalam
kebajikan, Jadi setelah setan gagal menggoda dirimu melalui jalan pertama dan
kedua maka ia (setan) akan mengoda dirimu melalui jalan yang ke tiga yaitu
melalui jalan RIYA, Seraya setan akan berkata PERBUATLAH OLEHMU KEBAJIKAN INI
ITU BIAR MANUSIA MELIHATMU...!!! mengapa harus aku perlihatkan kepada para
manusia bukankah ini RIYA ??? setan menjawab : Bukan ini bukan RIYA...bila
nanti kamu memperlihatkan kebajikan ini kepada manusia maka mereka akan
memuliakanmu dan menghormatimu, setelah itu mereka akan mengikutimu dalam
setiap kebajikan, biarkanlah mereka mengetahui amal2 kebajikanmu.
BENAARR...sungguh baik jika ia menjadi teladan bagi orang lain dalam kebaikan,
Dan sungguh telah banyak orang menjadi teladan kebaikan dan benar dalam niat dan
amal, Namun teramat pandai setan seraya berbisik padamu : "Katakan pada
manusia aku telah berbuat ini itu...."
Inilah sesungguhnya RIYA, Riya adalah
perasaan yang menghendaki agar orang lain melihat amalmu, ada upaya agar orang
lain melihat perbuatanmu, supaya mereka melihatmu dan memuliakanmu dihadapan
mereka. Lalu apakah salah dari semua itu ??? Yang salah adalah engkau tidak
merasa cukup terhadap pandangan Alloh Ta'aala, Bila saja hatimu telah terpenuhi
dengan Alloh dan merasa cukup dengan ilmu Alloh dan pandangan-Nya atas segala
yang kau perbuat maka engkau tidak akan mencari kedudukan atau pujian kemuliaan
dari pada manusia. Bila setan mendatangimu dengan keaadan seperti itu maka
berdoalah : ''A'udzu Billahi Minasyyaythonir Rojiim'' setan pun akan kabur
darimu, akan tetapi setan telah meninggalkanmu Dua masalah yaitu pada nafsumu
dan pengaruh yang telah ditiupkannya kedalam nafsumu, Sehingga Keagungan ALLOH
TA'AALA belum sampai kepada batas : CUKUPLAH bagimu...bahwa ALLOH TA'AALA maha
mengetahui atas segala gerak gerik-mu.
Di dalam suatu kitab karangan Al-Imam
Al-Habib Al-'Arif Billah Sayyid Abdulloh Bin Alawi Al-Hadad yang berjudul
Da'waatut Tammah hal 74 dijelaskan : Fa In Ahsasta min nafsika bir riyaa_i ilaa
akhir...artinya : Kemudian jika kau rasakan dari dirimu dengan suatu RIYA maka
tidaklah menuntut keikhlasan darinya dengan meninggalkan amal Maka adalah
sungguh kau telah membuat keridhoan bagi setan. Maksudnya jika memang suatu
amalan kebaikan yang tidak bisa disembunyikan seperti haji, jihad, dan menuntut
ilmu dan sholat berjama'ah dan sebagainya, maka wajib atasmu menampakannya.
Berbeda dengan amalan yang bisa disembunyikan seperti Puasa, sholat malam, Baca
Qur'an sedekah maka sembunyikanlah dengan sebagus bagusnya sembunyi, Mungkin
inilah yang disebut Sembunyikanlah kebaikannmu sebagaimana kamu menyembunyikan
keburukanmu,
Walloha Nas'tain....semoga bernanfaat
Oleh : Ilham Sandy Firtha
Kaum Sarungan, 8 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar