Minggu, 03 Februari 2013

Waktu-waktu yang Mustajab untuk Berdo’a


Waktu-waktu yang Mustajab untuk Berdo’a

Bismillah Ar-rahmaan Ar-rahiim.
Allah memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeda-beda, diantaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdo’a. Akan tetapi kebanyakan orang menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut. Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeda. Bagi setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdo’a agar mendapatkan kesuksesan, keberuntungan, kemenangan dan keselamatan.
Adapun waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain :

1. Sepertiga akhir malam
Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda :”Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman; Barang siapa yang berdo’a maka Aku akan kabulkan, barang siapa memohon pasti Aku akan perkenankan dan barang siapayang meminta ampun pasti Aku akan mengampuninya”. (Shahih Al-Bukhari, kitab Da’waat bab Doa Nisfullail 7 / 149-150)

2. Tatkala berbuka puasa bagi orang yang berpuasa
Dari Abdullah bin “Amr bin “Ash ra bahwa dia mendengar Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pada saat berbuka ada do’a yang tidak ditolak”. (Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da’watuhu 1/321 No.1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17).

3. Setiap selepas shalat fardhu
Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah saw ditanya tentang do’a yang paling didengar oleh Allah SWT, beliau menjawab : “Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu”. (Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’waat 13/30)

4. Pada saat perang berkecamuk
Dari Sahl bin Sa’ad ra bahwa Rasulullah saw bersabda : “Ada dua do’a yang tidak tertolak atau jarang tertolak; do’a pada saat adzan dan do’a tatkala perang berkecamuk”.
(Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No.2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa’ 3/360. Hakim dalam Mustdrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal.341)

5. Sesaat pada hari Jum’at
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya pada hari Jumat ada satu saat yang tidak bertepatan seorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikit waktu tersebut”. (Shahih Al-Bukhaari, kitab Da’awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuh 3/5-6)
Waktu yang sesaat itu tidak bisa diketahui secara persis dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu
tersebut secara berbeda-beda, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari
11/203. Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada pada saat imam atau khatib naik mimbar hingga selesai shalat Jumat atau hingga selesai waktu Ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.

6. Pada waktu bangun tidur malam hari bagi orang yang sebelum tidur dalam keadaan suci dan berdzikir kepada Allah
Dari ‘Amr bin ‘Anbasah ra bahwa Rasulullah saw bersabda : “Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya”. (Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No.3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No.595)

7. Do’a di antara Adzan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw bersabda : “Do’a tidak akan ditolak antara adzan dan
iqamah”. (Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No.521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’waat 13/87.
Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/140)

8. Doa pada waktu sujud dalam shalat
Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah saw bersabda : “Adapun pada waktu sujud maka bersungguh-sungguhlah berdo’a sebab saat itu tepat untuk dikabulkan”. (Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Quran fi Ruku’ wa Sujud 2/48)

9. Pada saat sedang kehujanan
Dari Sahl bin a’ad ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda : “Dua do’a yang tidak pernah ditolak; do’a pada waktu adzan dan do’a pada waktu kehujanan”. (Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114).
Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu kehujanan tidak ditolak atau jarang ditolak
dikarenakan pada saat itu turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. (Fathul Qadir
3/340)

10. Pada saat ajal tiba
Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah saw mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya),
dan beliau mendapatkan kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau memejamkannya kemudian
bersabda : “Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata kan mengikutinya”. Semua keluarga histeris. Beliau bersabda : “Janganlah kalian berdo’a untuk diri kalian kecuali kebaikan, sebab para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan” (Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38)

11. Pada malam Lailatul Qadar
Allah SWT berfirman : “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. (QS.Al-Qadr : 3-5)
Imam As-Syaukani berkata bahwa kemuliaan Lailatul Qadr mengharuskan do’a setiap orang pasti
dikabulkan (Tuhfatud Dzakirin)

12. Doa pada hari Arafah
Dari ‘Amr bin Syu’aib ra dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya Nabi saw bersabda : “Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah”. (Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’waat 13/83)

Semoga bermanfa’at.

Oleh : Solihin Gubes
Kaum Sarungan, 21 Mei 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar