Mati atau Death atau Maut.
Bab 37 di dalam mengingat mati :
Pernah berkata Imam Ghozaali :
Bab 37 di dalam mengingat mati :
Pernah berkata Imam Ghozaali :
Adakalanya manusia itu Munhamik atau Taib dan Adakalanya
Mubtadi atau 'Arif.
Adapun Munhamik adalah ia tidak mengingat mati dan jika ia mengingat mati maka ia mengingatnya karena kekecewan terhadap keduniaannya. Inilah yang lebih menjauhkan dari Alloh untuk mengingat mati.
Adapun Taib adalah orang yang bertobat, ia memperbanyak mengingat mati untuk membangkitkan rasa takut dan khawatir dari hatinya untuk menepati kesempurnaan tobat. Sedikit sekali pada sesuatunya ia membenci kematian karena takut belum sempurnanya tobat dan belum baik perbekalannya untuk menghadapi mati. Hal ini tidak termasuk dalam sabda Nabi SAW :
"Siapa benci brjumpa Alloh maka Alloh benci berjumpa dngannya."
maka hal ini bukanlah hal membenci mati dan berjumpa Alloh, tetapi hnyalah merasa takut kehabisan waktu untuk berjumpa Alloh karena bodoh dan kekurangannya, Ia sperti orang yang menunda untuk berjumpa kepada kekasih karena sibuk untuk mempersiapkan perjumpaannya untuk mencari ridho-Nya.
Adapun 'Arif adalah orang yang bijaksana ia selalu ingat mati selamanya karena sudah siap brjumpa dengan kekasihnya, dimana orang yang mencintai tidak akan melupakan sama sekali persiapan berjumpa kekasih.
Dalam mengingat mati itu terdapat pahala dan fadilah, apabila ia mengingatnya maka akan berpaling dari keduniaan ketika bersihnya kelezatan itu terkotori.
Dan setiap apa yang kotor bagi manusia dari kelezatan dan syahwat maka hal itu termasuk sebab2 memperoleh keselamatan.
Adapun Munhamik adalah ia tidak mengingat mati dan jika ia mengingat mati maka ia mengingatnya karena kekecewan terhadap keduniaannya. Inilah yang lebih menjauhkan dari Alloh untuk mengingat mati.
Adapun Taib adalah orang yang bertobat, ia memperbanyak mengingat mati untuk membangkitkan rasa takut dan khawatir dari hatinya untuk menepati kesempurnaan tobat. Sedikit sekali pada sesuatunya ia membenci kematian karena takut belum sempurnanya tobat dan belum baik perbekalannya untuk menghadapi mati. Hal ini tidak termasuk dalam sabda Nabi SAW :
"Siapa benci brjumpa Alloh maka Alloh benci berjumpa dngannya."
maka hal ini bukanlah hal membenci mati dan berjumpa Alloh, tetapi hnyalah merasa takut kehabisan waktu untuk berjumpa Alloh karena bodoh dan kekurangannya, Ia sperti orang yang menunda untuk berjumpa kepada kekasih karena sibuk untuk mempersiapkan perjumpaannya untuk mencari ridho-Nya.
Adapun 'Arif adalah orang yang bijaksana ia selalu ingat mati selamanya karena sudah siap brjumpa dengan kekasihnya, dimana orang yang mencintai tidak akan melupakan sama sekali persiapan berjumpa kekasih.
Dalam mengingat mati itu terdapat pahala dan fadilah, apabila ia mengingatnya maka akan berpaling dari keduniaan ketika bersihnya kelezatan itu terkotori.
Dan setiap apa yang kotor bagi manusia dari kelezatan dan syahwat maka hal itu termasuk sebab2 memperoleh keselamatan.
Semoga bermanfaat...
Di nuqil dari kitab Tanqihul Qoul hal 57 karya Syekh Muhammad Nawawi Rhohmatalloh 'Alayhi...
Oleh : Ilham Sandy Firtha
Kaum Sarungan, 10 Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar