Rabu, 06 Februari 2013

Sholat Iftitah sebelum Sholat Tahajud

Pertanyaan Oleh : Milda Husna


Assalamu'alaykum.. ada 2 pertnyaan ana..:
1.Ana pernah dengar, membuka shalat malam dengan shalat 2 rakaat sunah iftitah..Ana ingin tau hadits yang meguatknnya, dan bagaimana lafazh niatnya?;
2.Kalau dalam bulan ramdhan kalau kita mau tahajjud gimana? Kan sudah ditutup sebelumnya dengan witir setelah shalat tarawih..
Mohon pencerahannya akh wa ukhty,.Syukran

Jawab :

Orang yang akan melaksanakan sholat Tahajud disunahkan untuk melaksanakan sholat sunat dua raka’at sebagai sholat pembuka. Hal tersebut berdasarkan sejumlah hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW, antara lain; Dari Zaid bin Kholid Al-Juhani RA berkata:
“Aku benar-benar akan memperhatikan sholat Rasulullah malam ini. Beliau sholat ( yang ringan bacaannya atau tidak panjang) dua rakaat, kemudian beliau sholat dua rakaat yang panjang, kemudian sholat dua rakaat, dan keduanya lebih pendek dibandingkan dengan sebelumnya, kemudian sholat dua rakaat yang lebih pendek dibandingkan dengan sebelumnya, kemudian sholat dua rakaat yang lebih pendek dibandingkan dengan sebelumnya, kemudian sholat dua rakaat yang lebih pendek dibandingkan dengan sebelumnya, kemudian beliau melaksanakan sholat witir. Itulah tiga belas rakaat” (HR. Muslim 765)

Dari Ibnu Abbas RA berkata: “Aku menginap di rumah Rasulullah SAW ketika berada di rumah Maimaunah RA. Beliau tertidur, hingga setelah berlalu sepertiga atau setengah malam beliau bangun dan mengambil bejana yang berisi air untuk wudhu. Aku pun melaksankan wudhu bersamanya, kemudian beliau berdiri untuk melaksankan sholat dan akupun berdiri di samping kiri beliau dan memindahkanku ke sebelah kanannya. Kemudian beliau menaruh tangannya di atas kepalaku seakan-akan beliau menyentuh telingaku untuk membangunkanku. Kemudian beliau melaksanakan sholat dua rakaat yang ringan, beliau membaca Al-fatihah di setiap rakaatnya, kemudian beliau salam. Setelahnya, beliau sholat 11 rakaat termasuk dengan witir, kemudian beliau tertidur. Lalu Bilal mendatanginya dan berkata: “ Sholat telah tiba wahai Rasulullah”, kemudian beliau melaksanakan sholat dua rakaat dan selanjutnya melaksanakan sholat shubuh secara
berjama’ah” ( HR Abu Daud 1215)

tentang niatnya sama dengan sholat malam sebagaimana biasanya...
(Solihin Gubes)

Sedikit tambahan hadits tentang sholat iftitah (pembuka)
Telah berkata Aisyah RA : Apabila bangun dimalam hari untuk melakukan sholat malam, Rosululloh SAW Membuka sholatnya dengan 2 rokaat yang ringan (HR.Muslim)

dari Abi Hurairoh telah bersabda Nabi SAW : Apabila seseorang dari kalian berdiri (bangun) di malam hari untuk melakukan sholat, Maka hendaklah ia membuka sholatnya dengan 2 rokaat yang ringan. (HR.Muslim).

Tambahan
Manistatho'tum semampunya...

Dari Aisyah RA bahwa Nabi SAW Bersabda : Apabila seseorang diantara kalian bangun di malam hari melakukan sholat malam dan sulit membaca al-Qur'an, tidak tau apa yang dibaca (karena mengantuk) maka hendaklah dia tidur (HR.Muslim)
(Ilham Sandy Firtha)

sholat witir itu hukumnya sunnah dan lebih utama dilakukan di akhir malam, dan sunnah juga witir itu penutup dari segala sholat malam, Maka jika dapat bangun malam tentu masih sunnah mlakukan sholat tahajud hanya saja jangan mengulangi witir lagi karena witir itu hanya dilakukan sekali dalam smalam. Sebagaimana diterangkan di dalam kitab Hasyiatul Bajuri juz 1 hal 133 :
Wa Yusannu ja'luhu akhiri sholatil layli ilaa akhiri...
Artinya :
Dan disunnahkan menjadikan witir sebagai akhir sholat malam, karena hadits shohihain :
Jadikanlah akhir sholat kamu dari pada malam itu akan witir. Maka jika ada baginya kebiasaan bertahajud, ditundanyalah witir sehingga ia bertahajud, tidaklah SUNNAH baginya mengulangi WITIR, bahkan tidak SAH, Karena hadits :
LAA WITROONI FII LAYLATIN (tidak ada dua witir di satu malam).
Dan yang demikian itu bagi orang yang mempercayai dirinya untuk bangun malam. Dan adapun orang yang tidak yaqin dengan bangunnya di akhir malam maka hendaklah ia berwitir di pada awalnya. Dan siapa orangnya yang berharap dapat bangun malam diakhirnya maka hendaklah ia berwitir di akhir malam, karena sesungguhnya sholat malam itu dipersaksikan. Maka jika dlakukannya witir itu sesudah tidur adalah sholat witir dan tahajud.

Hadits yang menyatakan tidak ada 2 witir dalam 1 malam adalah diriwayat oleh Imam Ahmad, Abu Daud, Annasa_i dan Tirmidzi dari Thalq bin Ali. Sedangkan hadit yang menganjurkan agar witir djadikan sholat penutup adalah riwayat Aljama'ah kecuali ibnu Majah dari Hadits Ibnu Umar.

Oia tambahan...

Dan telah meriwayatkan oleh Sa'id Ibnul Musayyab :
Bahwasanya Abu Bakr Dan Umar, Pernah membicarakan Witir di sisi Rosululloh SAW, Maka berkatalah Abu Bakr : Adapun Aku, Maka Aku melakukan sholat lalu tidur sesudah witir, Maka apabila aku (Abu Bakr) bangun malam aku melakukan sholat genap, genap sampai shubuh. Dan berkatalah Umar : Tetapi aku tidur setelah sholat genap (syaf'in), kemudian aku witir di akhir waktu dini hari. Maka bersabda Rosululloh SAW kepada Abi Bakr : HADZIRO HADZAA (Berhati-hati orang ini) dan bersabda kepada Umar : QOWIYA HADZAA (Kuat orang ini) (HR. Abu Sulaiman Alkotthobi dengan isnadnya)
hadits tersebut juga telah diriwayatkan juga oleh Albazzar dan Atthobaroni dari Abu Hurairoh. Ada juga riwayat Ibnu majah dari Ibnu Umar dan dari Jabir. Ada juga riwayat Abu daud dan Alhakim dari hadits Qotadah dan Terakhir riwayat Atthobroni dalam Alkabir dan Muhammad Ibnussahr dari Uqbah bin Amir.

Wallohu 'Alam Bisshowaab...

Kaum Sarungan, 8 Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar