Senin, 25 Februari 2013

Penyimpangan Albani


Berikut diantara penyimpangan- penyimpangan Albani yang dicatat para ulama: 

Menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya sebagaimana dia sebutkan dalam kitabnya berjudul Almukhtasar al Uluww hal. 7, 156, 285  

Mengkafirkan orang- orang yang bertawassul dan beristighatsah dengan para nabi dan orang-orang soleh seperti
dalam kitabnya
at- Tawassul

Menyerukan untuk menghancurkan Kubah hijau di atas makam  Nabi SAW (Qubbah al Khadlra) dan menyuruh memindahkan makam Nabi SAW ke luar masjid sebagaimana ditulis dalam kitabnya Tahdzir as-Sajid hal. 68-69,
Mengharamkan penggunaan tasbih dalam berdzikir sebagaimana dia tulis dalam kitabnya Salsalatul Ahadits Al-
Dlo
ifah hadits no: 83. 

Mengharamkan ucapan salam kepada Rasulullah ketika shalat dg kalimat Melarang Assalamu alayka ayyuhan-
Nabiyy
. Dia berkata: Katakan Assalamualan Nabiyy alasannya karena Nabi telah meninggal, sebagaimana
ia sebutkan dalam kitabnya yang berjudul
Sifat shalat an-Nabi

Memaksa umat Islam di Palestina untuk menyerahkan Palestina kepada orang Yahudi sebagaimana dalam kitabnya Fatawa al Albani. Dalam kitab yang sama dia juga mengharamkan Umat Islam mengunjungi sesamanya dan berziarah kepada orang yang telah meninggal di makamnya. 

Mengharamkan bagi seorang perempuan untuk memakai kalung emas sebagaimana dia tulis dalam kitabnya Adaab
az-Zafaaf
,

 Mengharamkan umat Islam melaksanakan solat tarawih dua puluh rakaat di bulan Ramadan sebagaimana ia katakan dalam kitabnya Qiyam Ramadhan hal.22. 

Mengharamkan umat Islam melakukan shalat sunnah qabliyah jumat sebagaimana disebutkan dalam kitabnya yang
berjudul
al Ajwibah an- Nafiah

Ini adalah sebagian kecil dari sekian banyak kesesatannya, dan Alhamdulillah para Ulama dan para ahli hadits tidak tinggal diam. Mereka telah menjelaskan dan menjawab tuntas penyimpangan-penyimpangan Albani. Diantara mereka adalah: Muhaddits besar India, Habibur Rahman al-Adhzmi yang menulis Albani Syudzudzuhu wa Akhtha-uhu (Albani, penyimpangan dan kesalahannya) dalam 4 jilid; Dahhan Abu Salman yang menulis al-Wahmu wath-Thakhlith indal- Albani fil Bai bit Taqshit (Keraguan dan kekeliruan Albani dalam jual beli secara
angsuran); Muhaddits besar Maghribi, Syaikh Abdullah bin Muhammad bin as-Siddiq al-Ghumari yang menulis
Irgham al-Mubtadi` al ghabi bi jawazit tawassul bin Nabi fil radd ala al-Albani al-Wabi; al-Qawl al-Muqni` fil radd ala al-Albani al-Mubtadi`; Itqaan as- Sun`a fi Tahqiq mana al-bid`a; Muhaddits Maghribi, Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad bin as-Siddiq al-Ghumari yang menulis Bayan Nakth an-Nakith al-Mutadi; Ulama Yaman, Ali bin Muhammad bin Yahya al-Alawi yang menulis Hidayatul- Mutakhabbitin Naqd Muhammad Nasir al-Din; Muhaddits besar Syria, Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah yang menulis Radd ala Abatil wal iftiraat Nasir al-Albani wa shahibihi sabiqan Zuhayr al-Syawish wa muazirihima (Penolakan terhadap kebatilan dan pemalsuan Nasir al-Albani dan sahabatnya Zuhayr al-Syawish serta pendukung keduanya); Muhaddits Syria, Syaikh Muhammad Awwama yang menulis Adab al- Ikhtilaf dan Atsar al- hadits asy-syarif fi ikhtilaf al-a-immat al- fuqaha; Muhaddits Mesir, Syaikh Mahmud Sa`id Mamduh yang menulis Tanbih al- Muslim ila Ta`addi al- Albani ala Shahih Muslim (Peringatan kepada Muslimin terkait serangan al-Albani ke atas Shahih Muslim) dan at-Tarif bil awham man farraqa as-Sunan ila shohih wad- dho`if (Penjelasan terhadap kekeliruan orang yang memisahkan
kitab-kitab sunan kepada shohih dan dho`if); Muhaddits Arab Saudi, Syaikh Ismail bin Muhammad al-Ansari yang menulis
Ta`aqqubaat ala silsilat al-ahadits adh- dha`ifa wal maudhu`a lil-Albani (Kritikan atas buku al-Albani Silsilat al-ahadits adh-dha`ifa wal maudhu`a); Tashih Sholat at-Tarawih Isyriina rak`ataan war radd ala al-Albani fi tadh`ifih (Kesahihan tarawih 20 rakaat dan penolakan terhadap al-Albani yang mendhaifkannya); Naqd
ta
liqat al-Albani ala Syarh at- Tahawi (Sanggahan terhadap al-Albani atas taliqatnya pada Syarah at-Tahawi; Ulama Syria, Syaikh Badruddin Hasan Diaab  yang menulis Anwar al- Masabih ala dhzulumatil Albani fi shalatit
Tarawih
. Saran kami. Hendaknya seluruh umat Islam tidak gegabah menyikapi hadis pada buku-buku yang banyak beredar saat ini, terutama jika di buku itu terdapat pendapat yang merujuk kepada Albani dan kroni-kroninya. 


Oleh : Muhammad El-qorutie
Kaum Sarungan, 30 Juli 2012
Top of Form

Tidak ada komentar:

Posting Komentar