assalamu'alaikum... sahabat mulia..muga dirahmati Allah...
ku mau bertanya..
apa keistimewaan "sayyidul istighfar dan mengapa ia dinamai sayyidul istighfar"
terimakasih....
ku mau bertanya..
apa keistimewaan "sayyidul istighfar dan mengapa ia dinamai sayyidul istighfar"
terimakasih....
Jawaban :
Wa'alaykum
salaam... Dari Abdullah bin Abbas, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Siapa orangnya yang memperbanyak istighfar,
niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar; dan untuk
setiap kesempitannya kelapangan dan Allah memberinya rezeki (yang halal) dari
arah yang tidak disangka-sangkanya”
(HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Hakim).
(Ilham Sandy Firtha)
Barangsiapa mengucapkannya (yaitu
membaca sayyidu istighfar) disiang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian
dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga
dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin
dengannya, kemudian dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga.” (HR. Al-Bukhari – Fathul Baari 11/97)
(Solihin Gubes)
namun pengucapannya haruslah dgn
pengenalan...
Atau segalany akan gugur ... Hampa
Atau segalany akan gugur ... Hampa
di situ tertulis dengan YAKIN
dan YAKIN tidaklah cukup di lisan saja, butuh pengenalan diri yang mendalam...
Bagi yang telah mengenal akan diri maka akan tampaklah padanya wujud asli hamba yaitu LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHI , maka terbebaslah hamba itu dari belenggu syirik khofi yang merantai dan mengikuti kehidupannya..
Ketika hamba paham akan ketiadaannya, maka timbullah YAKIN yang tiada terkira...
Sungguh aneh bila ada manusia yang merasa bangga karena merasa telah banyak beramal... Padahal ia lemah selemah lemahnya
dan YAKIN tidaklah cukup di lisan saja, butuh pengenalan diri yang mendalam...
Bagi yang telah mengenal akan diri maka akan tampaklah padanya wujud asli hamba yaitu LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHI , maka terbebaslah hamba itu dari belenggu syirik khofi yang merantai dan mengikuti kehidupannya..
Ketika hamba paham akan ketiadaannya, maka timbullah YAKIN yang tiada terkira...
Sungguh aneh bila ada manusia yang merasa bangga karena merasa telah banyak beramal... Padahal ia lemah selemah lemahnya
(Diri Berdiri)
Sayyidul Istighfar
Kaum Sarungan, 15 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar