Asalamu'alaikum.
Saya mah suka bingung dengan diri sendiri, kenapa kadang rajin kadang tidak
Dulu mah perasaan rajin tahajud, dhuha, dll
Gilanya sekarang mah subuh juga jam 8 istiqomahnya..kenapa si iman itu suka naik turun? Bagaimana solusinya biar iman naik terus?
Saya mah suka bingung dengan diri sendiri, kenapa kadang rajin kadang tidak
Dulu mah perasaan rajin tahajud, dhuha, dll
Gilanya sekarang mah subuh juga jam 8 istiqomahnya..kenapa si iman itu suka naik turun? Bagaimana solusinya biar iman naik terus?
Jawab :
Iman itu telanjang
teman??? pakaiannya taqwa yaitu mensucikan
hati dari segala dosa dan adapun perhiasannya adalah malu kepada Alloh apabila
ia melakukan segala perbuatan yang dilarang-Nya.
Adapun iman secara bahsa
adalah membenarkan hati dengan mengandung ilmu bagi yang membenarkan itu,
menurut pengertian syariat adalah mengetahui dan membenarkan adanya Alloh dan
sifat-Nya disertai melaksanakan yang diwajibkan dan disunnahkan serta menjauhi
segala larangan-Nya, Sebagaimana dalam kitab Tanqihul Qoul Syekh Abdul Qodir
Djaelaini Qoddasahullohu berkata : Iman itu adalah mengucapkan dengan lisan mengetahui
dengan hati, melakukan amal perbuatan dengan anggota badan, ia dapat bertambah
dengan ketaatan dan ia dapat berkurang kemaksiatan, dan ia dapat Kuat dengan
ilmu dan dapat terjadi dengan pertolongan ALLOH SWT. Sebagai masalahnya adalah
mungkin karena seseorang itu banyak maksiat dikarenakan pengetahuan
(ma'rifah)nya kepada Alloh hanyalah sedikit dan juga rasa sombong yang ada
didalam dirinya, Untuk mengatasinya dengan senantiasa memohon pertolongan-Nya
dan menuntut ilmu agama In syaa Alloh Ta'aala memberkati....Innaka 'ala kulli
Syay_in qodiir....
Masih dalam kitab yang sama Al-Imam
Ghozaali Qoddasahulloh Ta'aala mengatakan : Amal itu bukan merupakan bagian
dari iman dan rukun2 terjadinya, tetapi iman itu bertambah dengan bertambahnya
amal, Bertambah dan berkurang itu dapat terjadi, karena sesutu tidak bertambah
dengan zatnya, maka dikatakan manusia itu bertambah dengan kepalanya, tapi
dikatakan manusia bertambah dengan jenggotnya, Dan juga tidak boleh sholat itu
bertambah dengan rukunya dan sujudnya tetapi bertambah dengan TAAT dan
ADAB-ADABnya dan SUNNAH-SUNNAHnya. Jadi jelaslah bahwa IMAN itu terjadi atau
ada, kemudian setelah ada keadaannya diperselisihkan dengan bertambah dan
berkurang.
Semoga bermanfaat Yaa Alloh...^_^
(Ilham Sandy Firtha)
Kaum Sarungan, 6 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar