Kamis, 14 Februari 2013

Siapakah Wali Allah?

Apakah seseorang bisa mukasyafah atau bisa menjadi wali, atau siapakah wali Alloh itu...???


sedikit cerita tentang : Syekh Abul Hasan Asy -Syadzili r. a. pernah berriadhah selama 80 hari tidak makan, dengan disertai dzikir dan membaca shalawat yang tidak pernah berhenti. Pada saat itu beliau merasa tujuannya untuk wushul (sampai ) kepada Allah SWT . telah tercapai . Kemudian datanglah seorang perempuan yang keluar dari gua dengan wajah yang sangat menawan dan bercahaya . Dia menghampiri beliau dan berkata, Sunguh sangat sial , lapar selama 80 hari saja sudah merasa berhasil, sedangkan aku sudah enam bulan lamanya belum pernah merasakan makanan sedikitpun . Suatu ketika saat berkelana , beliau berkata dalam hati, Ya Allah , kapankah aku bisa menjadi hamba - Mu yang bersyukur?. Kemudian terdengarlah suara, Kalau kamu sudah mengerti dan merasa bahwa yang diberi nikmat hanya kamu saja . Beliau berkata lagi , Bagaimana saya bisa begitu, padahal Engkau sudah memberi nikmat kepada para Nabi, Ulama dan Raja?.
Kemudian terdengarlah suara lagi , Jika tidak ada Nabi , kamu tidak akan mendapat petunjuk , jika tidak ada Ulama kamu tidak akan bisa ikut bagaimana caranya beribadah, jika tidak ada Raja kamu tidak akan merasa aman. Itu semua adalah nikmat dari-Ku yang kuberikan hanya untukmu". Beliau pernah khalwat (menyendiri) dalam sebuah gua agar bisa wushul ( sampai ) kepada Allah swt . Lalu beliau berkata dalam hatinya , bahwa besok hatinya akan terbuka. Kemudian seorang waliyullah mendatangi beliau dan berkata, Bagaimana mungkin orang yang berkata besok hatinya akan terbuka bisa menjadi wali. Aduh hai badan, kenapa kamu beribadah bukan karena Allah (hanya ingin menuruti nafsu menjadi wali) .

Setelah itu beliau sadar dan faham dari mana datangnya orang tadi. Segera saja beliau bertaubat dan minta ampun kepada Allah swt . Tidak lama kemudian hati Syekh Abul Hasan Asy -Syadzili r .a . sudah di buka oleh Allah swt . Demikian di antara bidayah (permulaaan ) Syekh Abul Hasan As-Syadzili .

Dalam Risalah Qusyairiyyah hal 160 dijelaskan :
- Bahwa lafadz wali itu berwazan fa'iylun shighot mubaalaghoh dari alfaa'il seperti al'aliymu wal qodiyru dan lain2. Adapun makna wali adalah Orang yang terus menerus kebaktiannya tanpa diselingi suatu kedurhakaan.
- Boleh juga wazan fa'il dengan makna maf'ul, seperti lafadz Qotiylun dengan makna maqtulun artinya yang dibunuh/dijadikan wali atau jariyhun dengan makna majruhun.
Yaitulah (wali) adalah Orang yang dieperlakukan Al-Haqq SWT, akan pemeliharaannya dan penjagaannya atas jalan berkekalannya dan terus menerus, maka tidaklah dijadikan Khidzlan yang ada adalah ia (Khidzlan) itu kemampuan untuk durhaka. Dan hanya saja Ia mengekalkan taufiq-Nya yaitulah kemampuan untuk berbuat bakti sebagaimana dalam firman-Nya : Dan Dialah (Alloh) Ta'aala yang memelihara orang2 shoolih.

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (Surat yunus 62-64)

dijelaskan Dalam tafsir asShowi Juz 2 Hal 182 :
Wa Hadzhihi aljumlaatu musta_nafatun fii jawaabi syarthin taqdiyruhu :
Maa Shifaatu Awliyaa_illah..ilaa akhir

Artinya :
Ini adalah jumlah (Adalah Firman Alloh pada lafadz Alladzina Amaanu ilaa akhir) yang menyimpan yang disembunyikan, yaitu Berapakah sifat2 para kekasih Alloh itu???
Maka dijawablah oleh suatu ayat-Nya :
Dengan bahwasanya mereka itu adalah bersifat dengan Iman dan Taqwa ilaa akhir.

Adapun makna ayat :
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat.
Berkata seorang Ulama :
Adapun maknanya adalah ATSSANAA_UL HASANU WA MAHABBATUL KHOLQI LAHUM Artinya : Pujian yang baik dan kecintaan makhluk kepada mereka.

Sebagaimana di dalam hadits dari Abi Dzarr, Dikatakan (Qiyla) bagi Rosulillah SAW Bagaimana pendapat tuan tentang sesorang yang melakukan amal kebaikan dan ia mendapat pujian dari orang??? Sabdanya : Itulah yang tunai daripada berita gembira seorang Mukmin.

Dalam riwayat lain :
Apabila Alloh SWT mencintai seorang hamba, Maka diserulah Jibril, Seraya berfirman :
Sesungguhnya AKU mencintai fulan, maka cintailah olehmu akan dia, Maka Jibrilpun mencintainya, Kemudian berserulah Ia dilangit : Sesungguhnya ALLOH mencintai fulan, maka cintailah olehmu akan dia, Maka ahli langitpun mencintainya, kemudian dihantarkan baginya Qobul di dunia.

Sesungguhnya fitnah itu akan datang dan apabila fitnah itu akan datang, maka pasti akan merusak hamba dengan sesunggunya, tetapi orang'alim yang mengikuti ilmunya akan selamat (HR.Abu Nu'aim dalam kitab Alkhiyat) diantara cobaannya adalah pengakuan guru thoriqot dan pengakuan wali, adapun orang2 yang mengakui/percaya hal tersebut adalah adanya golongan yang lebih besar dari gol. awamil muslimiin yang suka mengikuti ajakan yang bermacam-macam tanpa mau memikirkan yang haq atau bathil, benar atau salah dan tidak mau mengikuti norma2 adab dalam kiab2 Fiqh : Yajibu 'alaa kulli muslimiin an laa yuqdima 'alaa syay_in hatta ya'lamu hukmallohi Ta'aala fiyhi artinya : Wajib bagi setiap muslim untuk tidak melakukan sesuatu sebelum ia mengetahui hukum2 Alloh Ta'aala didalam hal tersebut. karena seorang wali itu....................adalah sikap dan perbuatannya menegakkan haq2 Alloh Ta'aala dengan haq2 hamba Alloh secara maksimal sepenuh-penuhnya dalam hal yang ia diperintakan tuk melakukannya.

Maka berhati-hatilah didalam berthoriqoh....Didalam kitab Mabahisul Asliyati fii adabit thoriq (Pembahasan asal didalam adab thoriqot) dijelaskan : Fasluk Thoriyqol qowmi talqo yumnah, Idzil Kitaabu qoyduhu was sunnah artinya : Tempuhlah olehmu jalan suatu qoum (Tasawwuf) maka engkau akan memperoleh kebajikan, karena pengikat jalannya adalah Kitab (alqur'an) dan sunnah.

Imam Abu Hasan Assyadzili Qoddasallohu sirrohu pernah berkata :
ada 4 hal yang menjadi tata krama (adab) ahli thoriqot, karena itu apabila seorang ahli thoriqot 4 macam tersebut maka janganlah ia dianggap ahli thariqot, sekalipun ia banyak ilmunya :
1). Menjauhi orang2 yang ahli aniaya seperti orang yang berbuat suka hati atau orang kaya yang ahli dzolim terhdap orang lain.
2). Memuliakan orang2 ahli akhirat.
3.) Menolong orang2 yang dalam kemelaratan.
4.) Melakukan sholat 5 waktu secara berjamaah bersama orang banyak (atau inilah sunnah yang sangat dianjurkan dan membaca qur'an). Oleh karena itu apabila seseorang ahli thoriqot tdk melakukan 4 hal tsb ia bukanlah dianggap ahli thoriqot tersebut, maka sebutlah ia sebagai debu saja. Wal 'Iyaadzubillah....

Dan ada 4 macam lainnya :
1.) Bersifat belas kasih kepada orang yang dibawahnya.
2). Mengagungkan orang yang diatasnya
3.) Insyaf adil artinya tegas adil terhadap dirinya sendiri.
4.) Meninggalkan untuk menolong lantaran untuk kepentingan diri sendiri (maksudnya tidak mementingkan diri sendiri)

Bismillah...Wa min Syaroo_ithis syakhi ilaa akhir, Dan diantara syarat2 guru thoriqoh adalah 'Alim atas perintah2 syar'i melakukannya (baik perintah maupun larangannya syar'i) tegak diatas adab2 thoriqot serta berjalan didalamnya, sempurna pengetahuannya tentang haqiqot dan sampai kepada haqiqot itu dan ikhlas didalam hal semua tersebut. Dan berkata Imam Junaid : Ilmunaa Hadzaa Muqoyyidun bil kitaab ilaa akhiir, artinya : adapun ilmu kami ini (yakni thoriqot) terikat oleh Al-Qur'an dan Assunnah, siapa saja yang belum belajar al-qur'an dan hadits serta tidak pula duduk bersama didepan para ulama (untuk menuntut ilmu) maka orang tsb tidak boleh diikuti dalam tingkah laku thoriqot.


Adapun Syarat melakukan thoriqot ada 8 :
-Qosdu shohih
-Sidqun Shriyhun
-Adabun Mardhiyyatun
-Ahwalun Zakiyyatun
-Hifzhul Hurmati
-Husnul Khidmati
-Rof'ul Himmati
-Nufuzdi 'adziymati

1. QOSHDU SHOHIH Yaitu maksud yang benar, artinya :
Didalam melakukan thoriqot itu harus dengan tujuan yang benar yaitu bermaksud melakukan sifat 'ubudiyah yaitu menghambakan diri kepada Alloh Tuhan yang Haq dan bermaksud menunaikan HAQQUR RUBUBIYAH yaitu sifat ketuhanan Alloh Ta'aala, bukan dalam untuk mengerjakan Thoriqot itu untuk menghasilkan Keramat atau pangkat dan juga tidak boleh karena mengharapkan pembagian2 nafsu seperti dipuji orang dan sebagainya. Kesimpulannya luruskanlah dan perbagus Niatnya.

2. SIDQU SORIYH Yaitu Kesungguhan yang jelas artinya simurid itu harus membenarkan menekadkan (mempercayai) kepada sang guru itu mempunyai SIRRUL KHUSHUSIYAT (Rahasia2 khusus) yang bisa menyampaikan sang murid kehadirat Ilaahiyat (Haribaan Tuhan).

Sedikit cerita tentang SIDQU SHORIYH :

Sewaktu ketika ada seekor kambing di halaman rumah sang Mursyid/guru.
Lalu sang Guru berkata kepada sang murid :

GURU : Cepat kau tangkap kambing itu...!!!

Murid : Baik guru...jawab sang murid, Setelah tertangkap, ada hal ganjil yang membuat bertanya dalam hatinya seraya berkata dalam hatinya : Nih guru ada2 saja...kambing orang kok ditangkap istilahnya si murid mempunyai prasangka buruk terhadap Guru.

Guru : Setelah kau tangkap lalu potonglah kambing tersebut dan masaklah...!!!

Murid : Ii..ii..ya, iya guru...dalam hati sang murid kian menjadi prasangka buruk terhadap gurunya mungkin bisa dibilang : Gilaaa...kali ya nih..guru kambing orang kok ditangkap terus dimasak.

Guru : Makanlah kambing tsb...!!!

Murid : Hanya terdiam dan melihat sang guru memakan dengan lahapnya.

Tak lama kemudian dalam keadaan sedang makan, Tiba2 pintu rumah sang guru ada yang mengetok-ngetok alias ada tamu, lalu si murid membukakan pintu dan menyuruh masuk.

Tamu berkata : Maaf Pak Kyai...tadi saya kemari ingin memberi hadiah buat Pak Kyai seekor Kambing berwarna hitam akan tetapi kambing tersebut lepas dijalan hilang entah kemana???

GURU : Ohh...kalau masalah itu kambingnya sudah jadi makanan nih hehee... dan saya tadi menyuruh si murid untuk menangkapnya.

Mendengar hal tersebut begitu kagetnya sang murid.

Jadi inilah yang dimaksud dengan SIDQU SHORIYH Dan cerita tersebut sesuai seperti Nabi Musa dan Alkhidir Alayhimas Salaam.

Peringatan :
Bagi sang murid thoriqot maka harus selalu berprasangka baik ZHOHIRON WA BATHINAN.

Nah...klo kita jangan coba2 deh...ngikutin sang Guru tersebut, kcuali kita mempunyai SIRRUL KHUSHUSIYAT, karena bisa2 kita di gebukin orang karena motong kambing heheehe....

3. ADAB MARDHIYYAH yaitu Tata krama yang diridhoi artinya : Orang yang masuk thoriqot itu harus melakukan adab yang diridhoi oleh syariat seperti bersifat belas kasih kepada orang dbawahnya, menghormati orang yang sederajat dan orang diatasnya serta insyaf (sadar diri) adil, tegas terhadap dirinya sendiri dan tidak mementingkan dirinya sendiri.
 
4.AHWAALU ZAKIYYAH Yaitu tingkah laku/keadaan2 yang bagus, artinya : orang yang memasuki thoriqot itu tingkah lakunya serta ucapannya harus sesuai dengan syari'at Junjungan Sayyiduna Nabiyyuna Muhammad Shollallohu 'Alayhi Wa Sallam.

5. HIFZHUL HURMATI yaitu menjaga kehormatan/ kemuliaan artinya seseorang memasuki thoriqot itu harus mengagungkan sang guru baik ketika hadir berhadapan berada di tempat atau ghoib tidak bersama guru, ketika guru masih masih hidup ataupun sudah mati dan mengagungkan saudara2 ahlul islam, yaitu berusaha membuat mereka tahan akan penderitaan, menyabarkan hati keras mereka, mengagungkan orang diatasnya dan belas kasih terhadap orang dibawahnya.

6. HUSNUL KHIDMATI adalah Pelayanan yang baik artinya orang yang masuk thoriqot itu harus membaikan pelayanannya terhadap sang guru dan saudara2 ahlul islam dan juga membaikan diri dalam berkhidmat kepada Alloh SWT yaitu dalam melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dan inilah sesungguhnya MAQSUDUL ADZHOM Yaitu tujuan yang paling agung di dalam Thoriqot.

7. ROF'UL HIMMAH Yaitu Meluhurkan himmah/kemauan artinya orang yang masuk thoriqot harulah masuknya bukan lantaran menginginkan dunia dan akhirat tetapi menginginkan ma'rifat khusushiyah akan Alloh SWT.

8. NUFUWDZUL 'AZIY MAH yaitu Senantiasa maksud/niat artinya orang yang masuk thoriqot itu haruslah melestarikan maksudnya, langgeng (istiqomah) dalam melakukan thariqot sebab hal itu akan menghasilkan ma'rifat khooshoh akan Alloh SWT Dan apabila dimaksudknnya sesuatu yang berupa kebajikan akan diusahakan sampai berhasil.

Inilah syarat2 untuk melakukan thoriqot...
Wallohu 'Alam Bisshowaab...

Kalian adalah sebaik-baik umat yang datang kepada manusia, menyuruh kepada Al-Ma'ruf (hal2 yang diperintah Alloh) dan mencegah dari Al-Munkar (Hal2 yang dilarang Alloh) dan beriman kepada Alloh. (Ali-Imron :110)

Dan ikhlaskanlah dalam berniat sebelum melakukan dan lakukanlah niat bersamaan dengan permulaan amal. Insyaa Alloh dengan Niat yang benar dan menjernihkan hati dari sifat2 basariyah (makhluq) maka akan nampaklah cahaya2 ilaahiyat di dalam hati seseorang. Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in.

Dalil2 di atas diambil dari kitab :
-Risalah Alqusyairiyah
-Nataa_ijul afkaar
-Alfutuwhaat al_ilahiyyah
-Almabaahitsu Asliyatu fii adaabit thoriyqoh
-Hikaayatun Nafisah
-Alhaawi lilfataawi lil jalaali Assuyuthi
-Alqur'anil karim
-'Awaariful Ma'aarif
-Zubad Ibnu Ruslan
-dan mengaji bersama dngan para masyaakhih.

Karena ilmu tasawuf itu bukanlah sekedar ilmu pembicaraan tapi juga ilmu praktek zhohiron bathinan.

Subhaana man sataro sirrol khushusiyyati bi zhuhuril basyariyati wa zhoharo bi'azhomatir rubuwbiyyati fii azhaaril 'ubudiyyah.

Yang tau wali adalah wali :
syekh Abul Qosim bin 'Amir Almazuyyi suatu ketika beliau bermimpi di suatu malam ia melihat bendera yang banyak sekali dan mendengar suara musik yang ramai.
syekh berkata : Aku merasa heran dan bertanya :
Ada apakah ini, mengapa ada ada keramaian yang luar biasa?

Lalu ada yang menjawab :
Sebab malam ini terjadi pengangkatan Imam Annawawi menjadi Wali Qutb.

Akupun terbangun dan aku sendiri belum pernah tau akan siapa itu Imam Nawawi dan juga belum pernah mendengar kabar beliau sebelum terjadi impian ini.

Suatu waktu aku datang ke Damsyiq, Syam karena ada suatu keperluan, Akupun bertanya-tanya tentang Imam Nawawi dan mendapat jawaban :
Beliau adalah Syekh Daarul Hadits Alasyrofiyyah dan kini bliau sedang di Daarul Hadits. Akupun minta diantarkan berziarah (berkunjung) kepada Imam Annawawi.

Ketika aku masuk di Daarul Hadits, Imam Nawawi sedang duduk dan di kanan kiri beliau banyak orang, ketika beliau melihat aku datang, Beliaupun segera berdiri menyongsong aku dengan tergesa-gesa dan berkata : IMPIAN TUAN, JANGANLAH TUAN CERITAKAN KEPADA SIAPAPUN JUGA SELAMA SELAGI SAYA MASIH HIDUP.

Mari sahabat semua kita merenungkan pribadi Imam Yahya Annawawi Waliyulloh ini dengan sungguh2 bahkan beliau ini adalah seorang Wali Qutb sebagaimana beliau menyembunyikan Kewaliyan beliau.
Maka jelaslah orang2 yang mengabarkan dirinya Wali adalah bukanlah wali sesungguhnya, Karena ia hanya Wali-walian yang terang salahnya, karena ia menyatakan SIRROL KHUSHUSIYAT dan iapun telah membuat kedustaan atas ALLOH TA'AALA Na'udzu Billaah Min Dzaalik.

semoga bermanfaat...
Mari kita tutup dengan membaca surat Alfatiha bisirr...

aLfatihata ilaa hadroti sayyidina wa mawlaana Muhammaddin, Khushushon ilaa arwaahi jami'il awliyaa_i wal 'ulamaa'il 'aamiliyn was syuhadaa_i was shoolihin...

Aamiin Yaa Robbal 'aalamiin...

Oleh : Ilham Sandy Firtha
Kaum Sarungan, 17 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar