Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa
Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya
adalah"Shobaro", yang membentuk infinitive (masdar) menjadi
"shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah.
Menguatkan makna seperti ini adalah firman Allah dalam Al-Qur'an:
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi/ 18 : 28)
Perintah untuk bersabar pada ayat di atas, adalah untuk menahan diri dari keingingan ‘keluar’ dari komunitas orang-orang yang menyeru Rab nya serta selalu mengharap keridhaan-Nya. Perintah sabar di atas sekaligus juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang ingin bersama dengan orang-orang yang lalai dari mengingat Allah SWT.
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi/ 18 : 28)
Perintah untuk bersabar pada ayat di atas, adalah untuk menahan diri dari keingingan ‘keluar’ dari komunitas orang-orang yang menyeru Rab nya serta selalu mengharap keridhaan-Nya. Perintah sabar di atas sekaligus juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang ingin bersama dengan orang-orang yang lalai dari mengingat Allah SWT.
Sedangkan
dari segi istilahnya, sabar adalah: Menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa
emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari
perbuatan yang tidak terarah.
Sabar
Sebagaimana Digambarkan Dalam Al-Qur'an
-----------------------------------
Dalam al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang berbicara mengenai kesabaran. Jika ditelusuri secara keseluruhan, terdapat 103 kali disebut dalam al-Qur'an, kata-kata yang menggunakan kata dasar sabar; baik berbentuk isim maupun fi'ilnya. Hal ini menunjukkan betapa kesabaran menjadi perhatian Allah SWT, yang Allah tekankan kepada hamba-hamba-Nya. Dari ayat-ayat
yang ada, para ulama mengklasifikasikan sabar dalam al-Qur'an menjadi beberapa macam;
-----------------------------------
Dalam al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang berbicara mengenai kesabaran. Jika ditelusuri secara keseluruhan, terdapat 103 kali disebut dalam al-Qur'an, kata-kata yang menggunakan kata dasar sabar; baik berbentuk isim maupun fi'ilnya. Hal ini menunjukkan betapa kesabaran menjadi perhatian Allah SWT, yang Allah tekankan kepada hamba-hamba-Nya. Dari ayat-ayat
yang ada, para ulama mengklasifikasikan sabar dalam al-Qur'an menjadi beberapa macam;
1.
Sabar merupakan perintah Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam
QS.2: 153: "Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada
Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar."
Ayat-ayat lainnya yang serupa mengenai perintah untuk bersabar sangat banyak terdapat dalam Al-Qur'an. Diantaranya adalah dalam QS.3: 200, 16: 127, 8: 46, 10:109, 11:115 dsb.
Ayat-ayat lainnya yang serupa mengenai perintah untuk bersabar sangat banyak terdapat dalam Al-Qur'an. Diantaranya adalah dalam QS.3: 200, 16: 127, 8: 46, 10:109, 11:115 dsb.
2.
Larangan isti'ja l(tergesa-gesa/tidak sabar), sebagaimana yang Allah firmankan
(QS. Al-Ahqaf/ 46: 35): "Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai
keteguhan hati dari rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab)
bagi mereka…"
3. Pujian Allah bagi orang-orang yang sabar, sebagaimana
yang terdapat dalam QS. 2: 177: "…dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan,
penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya
dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa."
4. Allah SWT akan mencintai orang-orang yang sabar. Dalam
surat Ali Imran (3: 146) Allah SWT berfirman : "Dan Allah mencintai
orang-orang yang sabar."
5. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang sabar. Artinya Allah
SWT senantiasa akan menyertai hamba-hamba-Nya yang sabar. Allah berfirman (QS.
8: 46) ;
"Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar."
"Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar."
6.
Mendapatkan pahala surga dari Allah. Allah mengatakan dalam al-Qur'an (13: 23 -
24); "(yaitu) surge `Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan
orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya,
sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
(sambil mengucapkan): "Salamun `alaikum bima shabartum" (keselamatan
bagi kalian, atas kesabaran yang kalian lakukan). Maka alangkah baiknya tempat
kesudahan itu."
Inilah diantara gambaran Al-Qur'an mengenai kesabaran. Gembaran-gambaran lain mengenai hal yang sama, masih sangat banyak, dan dapat kita temukan pada buku-buku yang secara khusus membahas mengenai kesabaran.
Inilah diantara gambaran Al-Qur'an mengenai kesabaran. Gembaran-gambaran lain mengenai hal yang sama, masih sangat banyak, dan dapat kita temukan pada buku-buku yang secara khusus membahas mengenai kesabaran.
Kesabaran Sebagaimana Digambarkan Dalam Hadits.
-----------------------------------
Sebagaimana dalam al-Qur'an, dalam hadits juga banyak sekali sabda-sabda Rasulullah SAW yang menggambarkan mengenai kesabaran. Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi
mencantumkan 29 hadits yang bertemakan sabar. Secara garis besar, hadits-hadits tersebut
menggambarkan kesabaran sebagai berikut;
-----------------------------------
Sebagaimana dalam al-Qur'an, dalam hadits juga banyak sekali sabda-sabda Rasulullah SAW yang menggambarkan mengenai kesabaran. Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi
mencantumkan 29 hadits yang bertemakan sabar. Secara garis besar, hadits-hadits tersebut
menggambarkan kesabaran sebagai berikut;
1. Kesabaran merupakan "dhiya' " (cahaya yang amat
terang). Karenadengan kesabaran inilah, seseorang akan mampu menyingkap kegelapan.
Rasulullah SAW mengungkapkan, "…dan kesabaran merupakan cahaya yang terang…"
(HR. Muslim)
2. Kesabaran merupakan sesuatu yang perlu diusahakan dan
dilatih secara optimal. Rasulullah SAW pernah menggambarkan: "…barang siapa
yang mensabar-sabarkan diri (berusaha untuk sabar), maka Allah akan
menjadikannya seorang yang sabar…" (HR. Bukhari)
3. Kesabaran merupakan anugrah Allah yang paling baik.
Rasulullah SAW mengatakan, "…dan tidaklah seseorang itu diberi sesuatu
yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran." (Muttafaqun Alaih)
4. Kesabaran merupakan salah satu sifat sekaligus ciri orang
mu'min, sebagaimana hadits yang terdapat pada muqadimah; "Sungguh menakjubkan
perkara orang yang beriman, karena segala perkaranya adalah baik. Jika ia
mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia mengatahui) bahwa hal tersebut adalah
memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa musibah atau kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui)
bahwa hal tersebut adalah baik baginya." (HR. Muslim)
5. Seseorang yang sabar akan mendapatkan pahala surga. Dalam
sebuah hadits digambarkan; Dari Anas bin Malik ra berkata, bahwa aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah berfirman, "Apabila Aku
menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian diabersabar, maka aku gantikan
surga baginya." (HR. Bukhari)
6. Sabar merupakan sifat para nabi. Ibnu Mas'ud dalam sebuah
riwayat pernah mengatakan: Dari Abdullan bin Mas'ud berkata"Seakan-akan aku
memandang Rasulullah SAW
menceritakan salah seorang nabi, yang dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah, kemudia ia mengusap darah dari wajahnya seraya berkata, 'Ya Allah ampunilah dosa kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui." (HR. Bukhari)
menceritakan salah seorang nabi, yang dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah, kemudia ia mengusap darah dari wajahnya seraya berkata, 'Ya Allah ampunilah dosa kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui." (HR. Bukhari)
7. Kesabaran merupakan ciri orang yang kuat. Rasulullah SAW
pernah menggambarkan dalam sebuah hadits; Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa
Rasulullah SAW bersabda,"Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun
orang yang kuat adalah
orang yang memiliki jiwanya ketika marah." (HR. Bukhari)
orang yang memiliki jiwanya ketika marah." (HR. Bukhari)
8. Kesabaran dapat menghapuskan dosa. Rasulullah SAW menggambarkan
dalam sebuah haditsnya; Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullan SAW bersabda, "Tidaklah
seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan
juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan
dosa-dosanya
dengan hal tersebut." (HR. Bukhari & Muslim)
dengan hal tersebut." (HR. Bukhari & Muslim)
9. Kesabaran merupakan suatu keharusan, dimana seseorang
tidak boleh putus asa hingga ia menginginkan kematian. Sekiranya memang sudah
sangat terpaksa hendaklah ia berdoa kepada Allah, agar Allah memberikan hal
yang terbaik baginya; apakah kehidupan atau kematian. Rasulullah SAW mengatakan;
Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah salah
seorang diantara kalian mengangan-angankan datangnya kematian karena musibah
yang menimpanya. Dan sekiranya ia memang harus mengharapkannya, hendaklah ia berdoa,
'Ya Allah, teruskanlah hidupku ini sekiranya hidup itu lebih baik unttukku. Dan
wafatkanlah aku sekiranya itu lebih baik bagiku." (HR.Bukhari Muslim)
Para ulama membagi kesabaran menjadi tiga hal; sabar dalam ketaatan
kepada Allah, sabar untuk meninggalkan kemaksiatan dan sabar menghadapi ujian
dari Allah:
1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah. Merealisasikan ketaatan kepada Allah, membutuhkan
kesabaran, karena secara tabiatnya, jiwa manusia enggan untuk beribadah dan berbuat ketaatan. Ditinjau dari penyebabnya, terdapat tiga hal yang menyebabkan insane sulit untuk sabar. Pertama karena malas, seperti dalam melakukan ibadah shalat. Kedua karena bakhil (kikir), seperti menunaikan zakat dan infaq. Ketiga karena keduanya, (malas dan kikir), seperti haji dan jihad. Kemudian untuk dapat merealisasikan kesabaran dalam ketaatan kepada Allah diperlukan beberapa hal,
(1) Dalam kondisi sebelum melakukan ibadah berupa memperbaiki niat, yaitu keikhlasan.
Ikhlas merupakan kesabaran menghadapi duri-duri riya'.
(2) Kondisi ketika melaksanakan ibadah, agar jangan sampai melupakan Allah di tengah
melaksanakan ibadah tersebut, tidak malas dalam merealisasikan adab dan sunah-sunahnya.
(3) Kondisi ketika telah selesai melaksanakan ibadah, yaitu untuk tidak membicarakan ibadah yang telah dilakukannya supaya diketahui atau dipuji orang lain.
2. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan. Meninggalkan kemaksiatan
juga membutuhkan kesabaran yang besar, terutama pada kemaksiatan yang sangat mudah
untuk dilakukan, seperti ghibah (baca; ngerumpi), dusta, memandang sesuatu yang
haram dsb. Karena kecendrungan jiwa insan, suka pada hal-hal yang buruk dan
"menyenangkan". Dan perbuatan maksiat identik dengan hal-hal yang "menyenangkan".
3. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah,
seperti mendapatkan musibah, baik yang bersifat materi ataupun inmateri; misalnya
kehilangan harta, kehilangan orang yang dicintai dsb.
Sabar
tidak identik dengan kepasrahan dan menyerah pada kondisi yang ada, atau
identik dengan keterdzoliman. Justru sabar adalah sebuah sikap aktif, untuk merubah
kondisi yang ada, sehingga dapat menjadi lebih baik dan baik lagi. Oleh karena
itulah, marilah
secara bersama kita berusaha untuk menggapai sikap ini. Insya Allah, Allah akan memberikan jalan bagi hamba-hamba-Nya yang berusaha di jalan-Nya.
secara bersama kita berusaha untuk menggapai sikap ini. Insya Allah, Allah akan memberikan jalan bagi hamba-hamba-Nya yang berusaha di jalan-Nya.
cara
supaya kita bisa sabar?????
dari berbagai keterangan diatas sebenarnya "sabar"
itu sederhana, yaitu: TETAP TA'AT KPD ALLAH DALAM SEGALA KONDISI. artinya
ketika sehat kita ibadah, sakit pun tetap ibadah. ketika senang kita ibadah,
ketika susahpun tdk berubah... dst... dst..
disinilah sabar erat kaitannya dgn ISTIQOMAH.
disinilah sabar erat kaitannya dgn ISTIQOMAH.
Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh
menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik
baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang
mu'min: Yaitu jika ia mendapatkan
kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim)
kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim)
Kesabaran merupakan salah satu ciri mendasar orang yang bertaqwa
kepada Allah SWT. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa kesabaran merupakan
setengahnya keimanan. Sabar memiliki kaitan yang tidak mungkin dipisahkan dari keimanan:
Kaitan antara sabar dengan iman, adalah seperti kepala dengan jasadnya. Tidak
ada keimanan yang tidak disertai kesabaran, sebagaimana juga tidak ada jasad
yang tidak memiliki kepala. Oleh karena itulah Rasulullah SAW menggambarkan
tentang ciri dan keutamaan orang yang beriman sebagaimana hadits di atas.
Aspek-Aspek Kesabaran
sebagaimana yang Digambarkan dalam hadits-hadits Rasulullah SAW, terdapat beberapa hadits yang secara spesifik menggambarkan aspek-aspek ataupun kondisi-kondisi seseroang diharuskan untuk bersabar. Meskipun aspek-aspek tersebut bukan merupakan ‘pembatasan’ pada bidang-bidang kesabaran, melainkan hanya sebagai contoh dan penekanan yang memiliki nilai motivasi untuk lebih bersabar dalam menghadapi berbagai permasalahan lainnya. Diantara kondisi-kondisi yang ditekankan agar kita bersabar adalah :
sebagaimana yang Digambarkan dalam hadits-hadits Rasulullah SAW, terdapat beberapa hadits yang secara spesifik menggambarkan aspek-aspek ataupun kondisi-kondisi seseroang diharuskan untuk bersabar. Meskipun aspek-aspek tersebut bukan merupakan ‘pembatasan’ pada bidang-bidang kesabaran, melainkan hanya sebagai contoh dan penekanan yang memiliki nilai motivasi untuk lebih bersabar dalam menghadapi berbagai permasalahan lainnya. Diantara kondisi-kondisi yang ditekankan agar kita bersabar adalah :
1. Sabar terhadap musibah.
Sabar terhadap musibah merupakan aspek kesabaran yang paling sering dinasehatkan banyak orang. Karena sabar dalam aspek ini merupakan bentuk sabar yang Dalam sebuah hadits diriwayatkan, : Dari Anas bin Malik ra, bahwa suatu ketika Rasulullah SAW melewati seorang wanita yang sedang menangis di dekat sebuah kuburan. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, ‘Bertakwalah kepada Allah, dan bersabarlah.’ Wanita tersebut menjawab, ‘Menjauhlah dariku, karena sesungguhnya engkau tidak mengetahui dan tidak bisa merasakan musibah yang
menimpaku.’ Kemudian diberitahukan kepada wanita tersebut, bahwa orang yang menegurnya tadi adalah Rasulullah SAW. Lalu ia mendatangi pintu Rasulullah SAW dan ia tidak mendapatkan penjaganya. Kemudian ia berkata kepada Rasulullah SAW, ‘(maaf) aku tadi
tidak mengetahui engkau wahai Rasulullah SAW.’ Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya sabar itu terdapat pada hentakan pertama.’ (HR. Bukhari Muslim)
Sabar terhadap musibah merupakan aspek kesabaran yang paling sering dinasehatkan banyak orang. Karena sabar dalam aspek ini merupakan bentuk sabar yang Dalam sebuah hadits diriwayatkan, : Dari Anas bin Malik ra, bahwa suatu ketika Rasulullah SAW melewati seorang wanita yang sedang menangis di dekat sebuah kuburan. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, ‘Bertakwalah kepada Allah, dan bersabarlah.’ Wanita tersebut menjawab, ‘Menjauhlah dariku, karena sesungguhnya engkau tidak mengetahui dan tidak bisa merasakan musibah yang
menimpaku.’ Kemudian diberitahukan kepada wanita tersebut, bahwa orang yang menegurnya tadi adalah Rasulullah SAW. Lalu ia mendatangi pintu Rasulullah SAW dan ia tidak mendapatkan penjaganya. Kemudian ia berkata kepada Rasulullah SAW, ‘(maaf) aku tadi
tidak mengetahui engkau wahai Rasulullah SAW.’ Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya sabar itu terdapat pada hentakan pertama.’ (HR. Bukhari Muslim)
2. Sabar ketika menghadapi musuh (dalam berjihad).
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda : Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Janganlah kalian berangan-angan untuk menghadapi musuh. Namun jika kalian sudah menghadapinya maka bersabarlah (untuk menghadapinya).” HR. Muslim.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda : Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Janganlah kalian berangan-angan untuk menghadapi musuh. Namun jika kalian sudah menghadapinya maka bersabarlah (untuk menghadapinya).” HR. Muslim.
3. Sabar berjamaah, terhadap amir yang tidak disukai.
Dalam sebuah riwayat digambarkan; Dari Ibnu Abbas ra beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah
SAW bersabda, ‘Barang siapa yang melihat pada amir (pemimpinnya) sesuatu yang tidak disukainya, maka hendaklah ia bersabar. Karena siapa yang memisahkan diri dari jamaah
satu jengkal, kemudian ia mati. Maka ia mati dalam kondisi kematian jahiliyah. (HR. Muslim)
Dalam sebuah riwayat digambarkan; Dari Ibnu Abbas ra beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah
SAW bersabda, ‘Barang siapa yang melihat pada amir (pemimpinnya) sesuatu yang tidak disukainya, maka hendaklah ia bersabar. Karena siapa yang memisahkan diri dari jamaah
satu jengkal, kemudian ia mati. Maka ia mati dalam kondisi kematian jahiliyah. (HR. Muslim)
4. Sabar terhadap jabatan & kedudukan.
Dalam sebuah riwayat digambarkan : Dari Usaid bin Hudhair bahwa seseorang dari kaum Anshar berkata kepada Rasulullah SAW; ‘Wahai Rasulullah, engkau mengangkat (memberi
kedudukan) si Fulan, namun tidak mengangkat (memberi kedudukan kepadaku). Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya kalian akan melihat setelahku ‘atsaratan’ (yaitu setiap orang
menganggap lebih baik dari yang lainnya), maka bersabarlah kalian hingga kalian menemuiku pada telagaku (kelak). (HR. Turmudzi).
Dalam sebuah riwayat digambarkan : Dari Usaid bin Hudhair bahwa seseorang dari kaum Anshar berkata kepada Rasulullah SAW; ‘Wahai Rasulullah, engkau mengangkat (memberi
kedudukan) si Fulan, namun tidak mengangkat (memberi kedudukan kepadaku). Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya kalian akan melihat setelahku ‘atsaratan’ (yaitu setiap orang
menganggap lebih baik dari yang lainnya), maka bersabarlah kalian hingga kalian menemuiku pada telagaku (kelak). (HR. Turmudzi).
5. Sabar dalam kehidupan sosial dan interaksi dengan
masyarakat. Dalam sebuah hadits diriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, ‘Seorang
muslim apabila ia berinteraksi
dengan masyarakat serta bersabar terhadap dampak negatif mereka adalah lebih baik dari pada seorang muslim yang tidak berinteraksi dengan masyarakat serta tidak bersabar atas kenegatifan mereka. (HR. Turmudzi)
dengan masyarakat serta bersabar terhadap dampak negatif mereka adalah lebih baik dari pada seorang muslim yang tidak berinteraksi dengan masyarakat serta tidak bersabar atas kenegatifan mereka. (HR. Turmudzi)
Dalam sebuah riwayat digambarkan; ‘Dari Abdullah bin Umar ra berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, ‘Barang siapa yang bersabar atas kesulitan dan himpitan kehidupannya, maka aku akan menjadi saksi atau pemberi syafaat baginya pada hari kiamat.
(HR. Turmudzi).
benarkah
kesabaran ada batasnya???.
tentu tidak!!!.... kesabaran tdk ada batasnya, yg ada
batasnya adalah kemampuan kita dlm bersabar. artinya ketika kita merasa sempit
krn berbagai musibah dan cobaan. ketahuilah bahwa kita msh mampu bersabar dgn
menyikapinya dgn baik. dan Allah lbh tau ttg sejauh mana kemampuan dan
kesanggupan hambaNya.
jd ketika kita habis kesabaran dlm menghadapi
berbagai problem kehidupan ketahuilah!!!.... hal itu timbul dr lemahnya iman yg
berimbas pd lemahnya mental.. yg menjadikan kita dlm barisan manusia cengeng
bin aleman alias manja.. laa haula wa laa quwwata illaa billaah
tentang bagaimana caranya kita bisa bersabar itu harus
diperinci sesuai dgn kesabaran dlm hal apa.
1. cara sabar dlm hal menjalankan perintah Allah.
- hendaklah kita menyadari bahwa kita adalah hamba Allah.
- hendaklah kita menyadari serta membuktikan bahwa kita adalah orang yg (mengaku) beriman.
- hendak lah kita menyadari bahwa hal itu adalah perintah Allah Robb kita.
- hendak lah kita menyadari bahwa ketika datang kemalasan utk menjalankan perintah Allah itu datang nya dr setan musuh Allah sekaligus musuh kita yg nyata. sadari bahwa saat itu kita sdg berperang melawannya. dan.... kita harus menang!!!
TIDAK ADA DAYA UTK MENYINGKIR DARI MAKSIAT DAN TIDAK ADA KEKUATAN UTK MELAKSANAKAN TA'AT KECUALI DGN PERTOLONGAN ALLAH.
maka mohonlah kpdNya pertolonganNya.
- hendaklah kita menyadari bahwa kita adalah hamba Allah.
- hendaklah kita menyadari serta membuktikan bahwa kita adalah orang yg (mengaku) beriman.
- hendak lah kita menyadari bahwa hal itu adalah perintah Allah Robb kita.
- hendak lah kita menyadari bahwa ketika datang kemalasan utk menjalankan perintah Allah itu datang nya dr setan musuh Allah sekaligus musuh kita yg nyata. sadari bahwa saat itu kita sdg berperang melawannya. dan.... kita harus menang!!!
TIDAK ADA DAYA UTK MENYINGKIR DARI MAKSIAT DAN TIDAK ADA KEKUATAN UTK MELAKSANAKAN TA'AT KECUALI DGN PERTOLONGAN ALLAH.
maka mohonlah kpdNya pertolonganNya.
Oleh : Solihin Gubes
Kaum Sarungan, 28 Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar