Selasa, 22 Januari 2013

Antara Nur Muhammad dan Alloh Ta'aala

Nur adalah Cahaya dan ANNUR Adalah SANG CAHAYA salah satu Asmaul Husna (Nama2 Alloh yang indah).
Nur adalah Cahaya ciptaan yang memancar dari CAHAYA ALLOH (ANNUR). Sedangkan Nur Muhammad SAW Adalah Cahaya Muhammad disebut dengan Haqiqoh Muhammadiyah artinya Realitas (Nyatanya) Muhammad yang diciptakan sebelum Alam. Dan Nur Muhammad inilah yang pertama kali diciptakan ALLOH Dan dari Nur Muhammad inilah kemudian ALLOH Ta'aala menciptakan alam semesta dan segala isinya.


Hubungan yang ada antara Nur Muhammad dan Alloh Ta'aala bersifat Vertikal.
Nur Muhammad berada pada sisi yang diciptakan, Sementara Alloh Ta'aala berada pada sisi lain yaitu sebagai pencipta-Nya.

Dalam kitab Maulidnya Simthud Duror Alhabib Ali Bin Muhammad Alhabsy menuliskan kedaan Nur Muhammad yaitu telah sampai kepada kami dalam hadits2 yang temasyhur bahwa sesuatu yang awal mula diciptakan ALLOH TA'AALA Adalah cahaya yang tersimpan dalam pribadi yang agung (Muhammad SAW) Ini. Maka cahaya manusia inilah makhluk pertama yang muncul dalam penciptaan-Nya. Karena Darinya berasal seluruh wujud alam ini yang baru datang ataupun sebelumnya.


Diriwayatkan dari Abdur Rozaq dengan sanadnya yang bersambung sampai kepada sahabat Jabir Bin Abdulloh Al-Anshori RA, Ia (Jabir) bertanya : Demi Ayah dan Ibuku Yaa Rosulalloh... Beritahukanlah kepadaku tentang sesuatu yang dciptakan ALLOH sebelum makhluq lainnya..???
Maka Rosululloh bersabda (Menjawab) : Sesungguhnya ALLOH SWT telah menciptakan cahaya Nabimu (Muhammad) dari cahaya-Nya sebelum menciptakan yang lain.

Dan telah diriwayatkan oleh Abu Hurairoh, Bahwasanya Nabi Muhammad SAW telah bersabda :
Aku (Muhammad) adalah yang pertama diantara para Nabi dalam penciptaan tapi yang trakhir dalam kerosulan.



Kalimat (Hadits) diatas mungkin lazim kita temui di dalam pembacaan risalah Maulid Addiba'i Assyaibani Azzubaidi dan Simthud Duror Karya Al-Imam Al-Habib Ali Bin Muhammad Bin Husain Al-Habsy.

Maka timbulah prtanyaan bagaimana kedudukan dan perawi hadits tersebut Siapakah IMAM ABDUR ROZAQ apakah sang pengarang kitab hanya mengutip atau menulis kata2 itu sendiri ???
Karena ini bisa dikwahatirkan menyalahi masalah aqidah???

Siapakah IMAM ABDUR ROZAQ beliau bernama lengkap : Abu Bakar Abdur Rozaq Bin Hammam Bin Nafi' Alhimyari As-Shon'ani (744-826 M) Para ulama Muhadditsin seperti Ahmad Bin Sholih Al-Mishry (862 M) dan Imam Ahmad Bin Hanbal (855 M) dan Abu Zur'ah Addimasyqi (878 M) san Abu Hatim Arrozi (1085 M) dan Abu Daud Al-Faryabi dan Hisyam Bin Yusuf ((813 M) dan Yaqub Bin Syaibah Mengukuhkan mereka semua bahwa ABDUR ROZAQ adalah sebagai ahli hadist yang Tsabit (kuat menghafal) dan Dhobith ( manjaga hafalan) dan Tsiqoh (terpercaya) Beliau Ini seorang yang di beri gelar Mushonnaf Abdur Rozaq, Akan tetapi ulama hadist yang berpandangan bahwa ketika Abdur Rozaq mengalami kebutaan dan lemahnya pendengran riwayat2 hadits itu mnjadi munkar atau tertolak.

Nur Muhammad Itulah yang menjadikan sebagian manusia menjadi Insan kamil, Namun demikian manusia yang muncul di setiap zaman nanti tidak dapat melebihi keutamaan Nabi Muhammad SAW, Sebagaimana dalam Al-Qolam 4 : Sesungguhnya engkau (Muhammad) adalah pribadi yang agung.

Sebagaimana dalam Hadist : Aku adalah penghulunya cucu Adam.
Jadi hadits yang ke 2 ini menunjukan bahwa hubungan NUR Muhammad dan Alloh Ta'aala bersifat vertikal yaitu jalinan antara makhluq dengan Kholiqnya, Nur Muhammad berada pada sisi yang diciptakan sementara Alloh Ta'aala berada pada sisi lain Yaitu sebagai penciptanya. Baik Nur Muhammad ataupun Muhammad SAW ke 2 nya adalah Ciptaan Alloh Ta'aala. Hanya saja yang menghubungkan ke 2 nya adalah penghubung yang tak terpisahkan dari Nabi Muhammad SAW, Yakni Muhammad yang mempunyai Nur, Alloh Ta'aala yang menciptakan Nur Muhammad agar dari sana makhluk dan alam tercipta secara zhohir.

Berkata Syekh Yusuf Annabhani sejumlah nama yang ditujukan untuk Nur Muhammad sebenarnya bermakna satu, tergantung dari sisi mana kita memandangnya.
Hubungan nur Muhammad dangan Nabi Muhammad SAW disebutkan dalam ungkapan yang berbeda nampaknya telah menyalahi qoidah umum, karena berdasarkan beberapa Nash dan teori, Muhammad SAW Diangkat oleh Alloh Ta'aala menjadi Nabi terakhir dan yang dilahirkan oleh ibu dan ayah. Sementara Nur Muhammad adalah Nur dari Alloh Ta'aala yang pertama kali diciptakan oleh-Nya. Pandangan itu dsepakati oleh para Ulama Tasawuf lewat isyarat Alqur'an dan Hadits.

Jadi kalo dilihat perbedaan tersebut sulit dipertmukan karena Nur Muhammad adalah awal ciptaan Alloh dan Nabi Muhammad adalah Nabi Terakhir.

Dalam hal ini syekh Yusuf Annabhani berpendapat :
Bahwa istilah pengucapanlah yang membedakan, namun prinsipnya satu.

Contoh semoga bisa diterima dan dipahami teman2 :

Disaat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu trkadang Malaikat Jibril berbntuk Nur dan terkadang berbntuk sesuai keadaannya Malaikat Jibril.

Wallohu'alam..

---------------------------------------------------------------------------------

lalu kita ini siapa? jadi hakikatnya makhluk itu siapa ? (Sarkub Al Faqiir)

Alloh Ta'aala yang menciptakan Nur Muhammad agar dari sana makhluk dan alam tercipta secara zhohir adalah Nur Muhammad digambarkan sebagai Nur dari Alloh sedang Nabi Muhammad SAW berasal dari nur Dzat semata. Keduanya ini adalah baharu ciptaan Alloh Ta'aala.

Saat digambarkan Nur Muhammad wujud Tajalli (penampakan) Alloh dan Muhammad sebagai ciptaan Alloh dari sini terlihat bahwa Alloh Ta'aala menempatkan Nabi Muhammad SAW pada martabat yang tinggi, sebagai penerang alam semesta, beroleh pengetahuan akan hal yang goib dan memiliki sifat kesempurnaan. Syekh Yusuf An-Nabhani mengatakan, Sejumlah Nama yang ditujukan untuk Nur Muhammad sebenarnya bermakna satu, Tergantung dari sisi mana memandangnya. 

Nurnya disini adalah perumpamaan kang??? Matsalu Nurihi (Qs : Annur) jadi Nur Muhammad itu makhluk dan Muhammad itu juga makhluq. 

yaya , betul makhluk selain allah makhluk ,, satu lagi , di katakan bahawa ,, " tidak akan ku ciptakan seluruh alam jika bukan karenamu ( muhammad saw ) bagi saya bukan perumpamaan NUR MUHAMMAD itu .. jika boleh di umpamakan begini KAPAS ( nur allah ), BENANG ( nur muhammad , KAIN...( ALAM semesta termasuk kita ) hakikatnya kain adalah kapas ,,,
makanya di katakan ,, barang siapa mengenal dirinya maka akan kenal Tuhannya ... begitu saya kepada siapa saja ,, yang saya takutkan adalah nur ilahiyah yang terpancar di setiap manusia yang mampu mencapai ma'rifat billah.
(Sarkub Al Faqiir)

Maksudnya kang tentang : yang saya takutkan adalah nur ilahiyah yang terpancar di setiap manusia yang mampu mencapai ma'rifat billah...????

iya ,, aku takut kepada siapa saja yang mampu mengenal Allah ( ma'rifat billah ), ULAMA/ HABAIB ,, tetapi bukan pada fisiknya (wadaq) tetapi yang ada dalam hatinya ( nur ilahiyah ) , jika takut pada fisiknya ( orangnya ) maka akan ada syirik di dalamnya ( syirik khofi ) 

Oleh : Ilham Sandy Firtha
Kaum Sarungan, 17 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar