Senin, 03 Desember 2012

Adilkah ALLAH?

Mari kita bahas bersama saudara-riku smuanya tntang Adilkah TUHAN itu tntang hamba-Nya ada yang kaya, miskin, jelek, tampan dan cantik dsb. Lalu apa saja perbuatan atau pekerjaan TUHAN?

Dan trhadap nikmat TUHAN-mu maka hendaklah kamu menyebut-nyebut-Nya (dngn bersyukur) (QS : ADDUHA 11)

...Mengapa tidak pergi dari tiap2 golongan diantara mereka beberapa orang tuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama..(QS : ATTAUBAH 122)

Bismillah...Setengah dari pada apa yang wajib di'itiqodkan adalah Tauhidul Af'al yaitu ke ESAANNYA perbuatan2 ALLOH. Dengan makna Tidak ada suatu perbuatanpun pada haqiqotnya melainkan perbuatan ALLOH semata-mata.
Jadi Dengan aqidah seperti ini kayanya kehidupan manusia, miskin, cantik, jeleknya, buruknya, baiknya dan semuanya itu terjadi pada haqiqatnya dengan IRODAT DAN QUDROTNYA ALLAH TA'AALA.

Demikianlah haqiqot yang di utarakan pada maqom ta'lim dan tabyin. inilah benar apa yang dikatakan Sang Gurunya dari Azhar Altintop (
guru sy pernah mengatakan kpd kami semua, kalau urusan tauhid dan aqidah jgn prnah dibahas dlm forum terbuka. knp? krn banyak org awam salah mengerti. termasuk sy. dalam kitab darutsamin dikatakan, jahil dalam ilmu fiqah dan tasawuf akibatnya dosa besar dan fasik. tapi jahil dalam ilmu tauhid akibatnya kafir. naudzubillah), Akan tetapi hal yang bukan ta'lim dan tabyin tak ada perlunya orang mengatakan hal yang serupa ini, Maka wajiblah setiap hamba melakukan adab kepada Tuhannya sebagaimana ia wajib setiap apa yang disyariatkan yang didapat dalam hukum2 atau peraturan2 Agama ISLAM. Yang baik2 datang dari ALLOH dan yang buruk2 timbul dari pada nafsu angkara murka. Dan inilah yang disebut adab.
Karena Dengan adab2 inilah para ANBIYA, Dan AWLIYA beroleh derajat dan karomah yang mulia di sisi ALLOH.
Sebagaimana Nabi Khidir AS membangsakan kehendak yang baik kepada ALLOH akan tetapi hal yang jelek di bangsakan bagi dirinya. Contoh Firman ALLOH :
Maka berkehendak Tuhanmu, bahwa ke 2 anak yatim itu sampai kepada masa dewasanya...

Aku berkendak tuk merusak kapal itu.
Semoga ALLOH memberikan keyaqinan yang benar kepada kita semua...Aamiin


Nah contoh yang ke2 tentang adab adalah bila segala kebaikan kita bangsakan kepada ALLOH Dan bila keburukan kita bangsakan kepada hamba.
Lihat bgaimana perkataan Nabiyulloh Ibrohim Khoilulloh Alaihis Salaam yang terdapat di dalam firman-Nya yang artinya :

Dialah ALLOH Yang menjadikan daku (Ibrohim AS), maka DIA memberi petunjuk kepadaku. Dan DIALAH yang memberi aku makan dan minum. Dan apabila aku sakit maka DIALAH yang menyembuhkan.

Perhatikan dimana Nabi Ibrohim AS menyandarkan "Petunjuk, Pemberian makan dan minum dan Penyembuhan" kpd ALLOH TA'AALA. Dan beliau menyandarkan Penyakit kepada dirinya sekira2 dikatakannya WA IDZAA MARIDHTU Artinya : Apabila aku sakit. Dan tidak dkatakan : WA IDZAA AMRODHANI ROBBI" Artinya : Dan apabila Tuhanku beri sakit kpdku.

Kesimpulannya inilah yang dimaksud : WA MAA ASHOOBAKA MIN HASANATIN FA MINALLOH.
WA MAA ASHOOBAKA MIN SAYYIATIN FA MIN NAFSIKA.
Artinya :
Dan apa2 yang mengenai/menimpa dirimu daripada kebaikan, Maka itu dari ALLOH (Dipandang dari sudut terjadinya).
Dan apa2 yang mengenai dirimu dari pada keburukan, Maka itu dari dirimu sendiri. (Dipandang dari sudut kasab dan usaha)

Laa Ilaaha Illa Anta Subhaanaka Inni Kuntu Minaz Zholimiin.

Dan di dalam kitab Sulamul Munajat karya Imam Nawawi Albantani dikatakan, Wa in sa_alta 'an af'aaliHi Ta'aala Faquwluhu. Artinya :
Jika kamu ditanya mengenai dari perbuatan2 ALLOH maka jawabannya adalah :
...Setiap waktu DIA berada dalam kesibukan. (QS : ARROHMAN 29)




  «وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا، وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنْ الْمُسْلِمِينَ»،

اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ. «رَوَاهُ مسلم إلا كلمة “مسلما” فابن حبان، عن علي بن أبي طالب»

Hadist Tersebut Diriwayatkan Oleh Sayyidina Ali Karomallohu Wajha (HR.Muslim) Yaitu pada Lafadz
وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ
Artinya : Dan Tidaklah pada kejahatan itu di sandarkan kepada ENGKAU


Kesimpulan :


1.) Secara aqidah dan haqiqot bahwa segala sesuatu yang baik dan buruk menurut ukuran kita, semuanya adalah perbuatan ALLAH TA'AALA, Karena pada haqiqotnya tidak ada selain ALLOH yang mempunyai perbuatan. Inilah yang dimaksudkan kata2 TAUHIDUL AF'AL Atau ESANYA PERBUATAN ALLOH Atau menurut para MUTAKALLIMIN adalah 'ibaarotun 'an 'adamil kammil muttashili fil 'af'aali artinya :
Sebutan daripada ktiadaan bandingan pada perbuatan2-Nya.

Nah inilah yang dimaksud dengan firman ALLOH TA'AALA :
Katakanlah olehmu...! Setiap sesuatu itu datang dari ALLOH.

Dan dalam firman lain-Nya :
Dan ALLOH telah menjadikan kamu dan apa2 yang kamu perbuat.

2.) Nah sekarang yang ke 2 adalah secara syariat dan adab. Maka yang baik2 disandarkan kepada ALLOH dan Yang buruk2 kepada diri kita sndiri Inilah pendapat para Ahli sunnah wal jama'ah. Subhaanaka inni kuntu minazdzholimiin.

Oleh : Ilham Sansy Firtha
Kaum Sarungan, 17 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar