Assalaamu'alaikum wr wb :
1. Saat masuk waktu sholat, masakan istri sudah siap dihidangkan, mana yang harus kita dahulukan dan lebih utama, makan dulu atau sholat dulu?
2. Menghilangkan rasa lapar (makan) dulu baru sholat, atau sholat dulu baru makan?
1. Saat masuk waktu sholat, masakan istri sudah siap dihidangkan, mana yang harus kita dahulukan dan lebih utama, makan dulu atau sholat dulu?
2. Menghilangkan rasa lapar (makan) dulu baru sholat, atau sholat dulu baru makan?
قال رسول
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا وُضِعَ
الْعَشَاءُ وَأُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَابْدَءُوا بِالْعَشَاءِ
(صحيح البخاري)
“Sabda Rasulullah SAW: “Jika sudah dihidangkan makan malam, lalu Iqamat shalat, maka mulailah dengan makan malam dahulu ” (Shahih Bukhari)
(صحيح البخاري)
“Sabda Rasulullah SAW: “Jika sudah dihidangkan makan malam, lalu Iqamat shalat, maka mulailah dengan makan malam dahulu ” (Shahih Bukhari)
Jawab :
Wa'alaikumussalam.
tergantung sikon menurut kami. bila memang sudah sangat amat lapar alangkah
baiknya makan terlebih dahulu setelah itu baru menjalankan ibadah Sholat dari
pada sholat tapi inget makan mulu.
dan
diluar itu sholat terlebih dahulu lebih utama, asholatu ala waktiha
(Taman Hati)
Walaikum
salam wr.wb...
Berdasarkn hukum fiqh sunat makan dulu, biar tidak terganggu pikiran sehingga tidak khusyuk dalam shalat.
Sedangkan khusyuk dalam shalat disunatkan, bahkan menurut sebagian ulama khusyuk adalah syarat sah shalat. Hal ini didasari oleh hadis imam bukhari, sebagaimana yang telah disebutkan diatas.
Namun jika waktu shalat sudah sempit, maka jelas didahulukan shalat, walau tidak khusyuk karena pikiran terganggu.
Berdasarkn hukum fiqh sunat makan dulu, biar tidak terganggu pikiran sehingga tidak khusyuk dalam shalat.
Sedangkan khusyuk dalam shalat disunatkan, bahkan menurut sebagian ulama khusyuk adalah syarat sah shalat. Hal ini didasari oleh hadis imam bukhari, sebagaimana yang telah disebutkan diatas.
Namun jika waktu shalat sudah sempit, maka jelas didahulukan shalat, walau tidak khusyuk karena pikiran terganggu.
(Ustad Agim)
Kaum Sarungan, 2 Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar