Assalamualaikum...
Afwan...
Ada pertanyaan yang belum kami selesaikn dengan sempurna...
1. Bulu kucing yang sudah terlepas dari kucing yang masih hidup di hukumi najis ga ?
2. Terasi najis ga ketika terkena pakaian? Mengingt terasi juga ada yang terbuat dari ikan.
Mohon pencerahan dari guru2....
Afwan...
Ada pertanyaan yang belum kami selesaikn dengan sempurna...
1. Bulu kucing yang sudah terlepas dari kucing yang masih hidup di hukumi najis ga ?
2. Terasi najis ga ketika terkena pakaian? Mengingt terasi juga ada yang terbuat dari ikan.
Mohon pencerahan dari guru2....
Jawab :
Jika bulu
binatang yang tidak halal dimakan seperti kucing, monyet, musang dan sebagainya, terpisah daripada
badannya ketika binatang itu masih hidup, maka bulu tersebut adalah najis
apalagi sesudah binatang tersebut mati. Demikianlah juga anggota-anggotanya
yang lain jika terlepas dari tubuh binatang itu adalah digolongkan bangkai.
(Mughni Al- Muhtaj, Kitab Ath-Thaharah, Bab An-Najasah 1/115).
HUBUNGANYA DENGAN SHOLAT
Menurut hukum fiqh syarat sah mengerjakan sholat itu hendaklah suci dari najis baik pada pakaian, badan dan tempat sholat. Oleh krn itu, jika terdapat bulu binatang yang hukumkan najis pada pakaian atau badan maka sholatnya itu tidak sah kerana menanggung sesuatu yang najis. Kecuali jika bulu yang najis itu sedikit, seperti sehelai atau dua helai, krn ia dimaafkan. Melainkan bulu anjing atau babi krn ia tetap najis walaupun hanya sedikit. (AL-Fiqh Al-Islami Wa Adilatuh 1/175).
HUBUNGANYA DENGAN SHOLAT
Menurut hukum fiqh syarat sah mengerjakan sholat itu hendaklah suci dari najis baik pada pakaian, badan dan tempat sholat. Oleh krn itu, jika terdapat bulu binatang yang hukumkan najis pada pakaian atau badan maka sholatnya itu tidak sah kerana menanggung sesuatu yang najis. Kecuali jika bulu yang najis itu sedikit, seperti sehelai atau dua helai, krn ia dimaafkan. Melainkan bulu anjing atau babi krn ia tetap najis walaupun hanya sedikit. (AL-Fiqh Al-Islami Wa Adilatuh 1/175).
Kenapa
terasi najis? bukankah segala yang najis haram dikonsumsi?
terasi
najis yang ma`fu di makan tidak ma`fu di bawa shalat dan di haruskan membersihkan ketika akan shalat bila telah makan terasi.
(Solihin Gubes)
Kaum Sarungan, 9 Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar