Selasa, 04 Desember 2012

Kajian Kitab Al-Fawaaid


Kitab Al-Fawaaid Karya Ibn Qayyim Al-Jauziyah Rahimullah wa Radhiya ' Anhu 
hal.1 "Memanfaatkn Al-Quran dan Syarat2nya :

Apabila kalian hendak memanfaatkan al-Quran, hendaklah kalian konsentrasikan hati kalian ketika membaca maupn pada saat mendengarkan al-Quran dibaca.Kemudian lunakanlah pendengaran kalian seraya mencurahkan kekhusuyuan untuk mendengarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.sebab sesungguhnya Dia [Allah] tengah berbicara untuk kalian melalui lidah Rosul-Nya.

Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal (yang mau berpikir,mau memahami) / yang menggunakan pendengarannya, sedang ia menyaksikannya.( Q.s Qaaf,37).

Hal tersebut dikarenakan,bahwa sesungguhnya pengaruh yang sempurna itu terserah kepada sang pemberi pengaruh,dimana kemudian dialihkan kepada tempat yang mau menerima dan juga syarat untuk mendapatkan pengaruh (kesan) serta penghalangnya tidak ada. Ayat tersebut telah memuat tentang seluruh syarat dimaksud dengan lafadz yang ringkas, jelas dan biasa menunjukan kepada target tujuannya.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Artinya: "Bahwa sesungguhnya hal itu merupakan peringatan atau ibrah, dalam hal ini dapat memberikan isyarat mulai dari ayat yang pertama sampai pada pembahasan saat ini,dan inilah yang disebut dengan 'pemberi pengaruh'.

Sedangkan pada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang artinya: "Bagi orang-orang yang mempunyai Hati, maka ini adalah tempat yang menerima pengaruh.Maksudnya disini adalah, bahwa hanya hati yang hiduplah yang mau berfikir tentang Allah.Sebagaimana disinyalir didalam firman-Nya: "Al-Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran (ibrah) dan merupakan kitab penerangan.Yaitu,supaya ia (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang Hidup (Q.S Yaasin,69-70). maksudnya adalah yang hidup Hatinya.

Sedangkan pada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Artinya: "atau mau mendengarkan.Yakni, ia mau mengarahkan pendengarannya, atau indra pendengarannya difokuskan kepada apa yang dikatakan, maka inilah syarat mendapat kesan dari firman Allah tersebut. Adapun pada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Artinya: "Dan sekaligus ia menjdi saksi.Yakni, hatinya hadir, serta khusyu, dan tidak lalai.

Ibn Qutaibah berkata: Ia mendengarkan kitabullah dengan hati yang hadir dan memahami, dan ia tidak lalai atau melamun. Ini merupakan isyarat kepada penghalang untuk mendapat kesan hati dari al-Quran, yaitu hati yang lalai, lalu tidak memikirkan terhadap makna apa yang dibaca. Apabila pemberi pengaruh (kesan) adalah Al-Qưran, maka tempat yang akan diberi kesan yaitu hati yang Hidup. Lalu syarat akan dijumpai, yaitu mau mendengar, hingga penghalang tidak lagi ada, yaitu hati yang lalai dan tidak mendengarkan apa yang dikatakan al-Quran, lalu melamun kepada hal2 yang lain.maka kesan (pengaruh) akan masuk ke dalam hati, dimana manfaat dan ingat akan tercapai. Yakni, bisa memanfaatkan al-Quran dengan semestinya, lalu ia kembali ingat dirinya, juga kepada Allah dan akhirat.

Oleh : Raden Mas Aria Penangsang
Kaum Sarungan,  17 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar