Kitab Al-Fawaaid Karya Ibn
Qayyim Al-Jauziyah Rahimullah wa Radhiya ' Anhu
hal.1 "Memanfaatkn
Al-Quran dan Syarat2nya :
Apabila
kalian hendak memanfaatkan al-Quran, hendaklah kalian konsentrasikan hati kalian
ketika membaca maupn pada saat mendengarkan al-Quran dibaca.Kemudian lunakanlah
pendengaran kalian seraya mencurahkan kekhusuyuan untuk mendengarkan firman
Allah Subhanahu wa Ta'ala.sebab sesungguhnya Dia [Allah] tengah berbicara untuk
kalian melalui lidah Rosul-Nya.
Sebagaimana
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal (yang mau berpikir,mau
memahami) / yang menggunakan pendengarannya, sedang ia menyaksikannya.( Q.s
Qaaf,37).
Hal tersebut
dikarenakan,bahwa sesungguhnya pengaruh yang sempurna itu terserah kepada sang
pemberi pengaruh,dimana kemudian dialihkan kepada tempat yang mau menerima dan juga
syarat untuk mendapatkan pengaruh (kesan) serta penghalangnya tidak ada. Ayat
tersebut telah memuat tentang seluruh syarat dimaksud dengan lafadz yang
ringkas, jelas dan biasa menunjukan kepada target tujuannya.
Firman
Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Artinya: "Bahwa sesungguhnya hal itu
merupakan peringatan atau ibrah, dalam hal ini dapat memberikan isyarat
mulai dari ayat yang pertama sampai pada pembahasan saat ini,dan inilah yang
disebut dengan 'pemberi pengaruh'.
Sedangkan pada firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala yang artinya: "Bagi orang-orang yang mempunyai
Hati, maka ini adalah tempat yang menerima pengaruh.Maksudnya disini
adalah, bahwa hanya hati yang hiduplah yang mau berfikir tentang
Allah.Sebagaimana disinyalir didalam firman-Nya: "Al-Quran itu tidak lain
hanyalah pelajaran (ibrah) dan merupakan kitab penerangan.Yaitu,supaya ia (Nabi
Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang Hidup (Q.S
Yaasin,69-70). maksudnya adalah yang hidup Hatinya.
Ibn Qutaibah berkata: Ia
mendengarkan kitabullah dengan hati yang hadir dan memahami, dan ia tidak lalai
atau melamun. Ini merupakan isyarat kepada penghalang untuk mendapat kesan hati dari
al-Quran, yaitu hati yang lalai, lalu tidak memikirkan terhadap makna apa yang
dibaca. Apabila pemberi pengaruh (kesan) adalah Al-Qưran, maka tempat yang akan
diberi kesan yaitu hati yang Hidup. Lalu syarat akan dijumpai, yaitu mau
mendengar, hingga penghalang tidak lagi ada, yaitu hati yang lalai dan tidak
mendengarkan apa yang dikatakan al-Quran, lalu melamun kepada hal2 yang lain.maka
kesan (pengaruh) akan masuk ke dalam hati, dimana manfaat dan ingat akan
tercapai. Yakni, bisa memanfaatkan al-Quran dengan semestinya, lalu ia kembali
ingat dirinya, juga kepada Allah dan akhirat.
Oleh : Raden Mas Aria Penangsang
Kaum Sarungan, 17 Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar