Selasa, 30 Oktober 2012

Didikan Ibunda al-Habib 'Ali bin Muhammad al-Habsyi (Shohibul Maulid) Untuk Cinta Nabi SAW.


Di waktu umur Habibana 'Ali bin Muhammad al-Habsyi 7 tahun, ibunda beliau memanggil beliau dan berkata,
"Yaa 'Ali, engkau mau dapat ridlo ku tidak di dunia dan akhirat ..?" "Iya, ya ummii .." Jawab beliau .
"Kalau kamu mau dapat ridlo dariku, ada syaratnya ..!!" Kata ibunda Habib 'Ali??? Apa syaratnya, ummi ..??" "Hmm .. Engkau harus bertemu dengan datukmu, Rosul Allah SAW. "Jawab ummi beliau. Habib 'Ali al-Habsyi yang masih kecil bingung. Dia tidak mengetahui bagaimana cara untuk bertemu dengan kakeknya. Mulailah beliau mencari tahu dan belajar dengan guru-gurunya. Pergilah ia ke salah satu tempat majelis Ulama, kemudian dia berkisah tentang permasalahannya untuk mendapat ridlo ibunya dengan cara seperti tadi. Lalu gurunya berkata, "Yaa 'Ali, kalau engkau ingin bertemu dengan Rosul Allah SAW maka engkau harus mencintai Beliau SAW dahulu dan tak akan ada rasa cinta jika engkau tak kenal dengan yang di cinta."

Belajarlah beliau tentang sejarah beliau Nabi SAW. Tidak hanya itu, setiap orang alim yang ada selalu di tanya tentang masalah ini. Walhasil, banyaklah guru beliau. Ada yang berkisah kalau guru beliau mencapai ribuan orang. Nah .. seiring waktu berjalan, bertambahlah umur beliau sampai mencapai usia kurang lebih 20 tahun, beliau akhirnya bermimpi bertemu kakeknya SAW. Begitu terbangun dari tidurnya, ia langsung memberitahu ibunya. "Yaa ummii ... 'Ali sudah bertemu Beliau Rosul Allah SAW." Kata al-Habib' Ali sambil menangis haru. Tetapi, apa jawab ibunda beliau ..!!!?? "Yaa 'Ali, dimana engkau bertemu Beliau?" "Di dalam mimpiku, Ummii." Kata al-Habib 'Ali. "Yaa 'Ali, pergi kamu dari hadapanku. Engkau bukan anakku ... !!!!"

Maka Menangislah ia ... Keinginan hati untuk menyenangkan sang ibu pupus sudah. Dalam kegelisahannya, ia kembali bertanya kepada guru-gurunya, namun tak satupun dapat menjawabnya. Mengapa ibu beliau justru marah setelah mendapat laporan beliau tentang mimpinya. Pada suatu malam ia kembali bermunajah untuk dapat bertemu kakeknya SAW. Larut dalam tangisan tengah malam, al-hasil tidurlah ia. Dan al-Hamdulillah beliau kembali beremu dengan kakeknya SAW. "Yaa Jiddy (Kakek ku), Yaa Rosul Allah SAW .. Anakmu ini ingin menanyakan tentang perihal ummii. "Kata al-Habib 'Ali kepada Rosul Allah SAW. "Duhai 'Ali anakku, sampaikan salamku kepada ibumu .." Jawab Rosul Allah SAW di dalam mimpinya al-Habib' Ali. Begitu bangun, dia langsung mengetuk pintu kamar umminya sambil menangis tersedu-sedu. "Duhai Ummii, anakmu telah bertemu lagi dengan beliau Rosul Allah SAW dan Beliau kirim salam kepada Ummii." Kata al-Habib 'Ali. Tiba-tiba dari kamar, ibunda beliau keluar dan berkata, "Yaa 'Ali, kapan dan dimana engkau bertemu datukmu SAW ..??" Tanya ibunda al-Habib' Ali "Aku bertemu beliau di dalam mimpiku." Jawab al-Habib 'Ali dengan tangisan yang tak putus- putus. "Pergi dari hadapanku ya 'Ali ...!!! Engkau bukan anakku ..!!" Jawabnya. Jawaban sang ibu benar-benar meruntuhkan hati al-Habib 'Ali. Kemudian pintu kamar ibunda al-Habib 'Ali al-Habsyi tertutup lagi, meninggalkan beliau seorang diri.

Esok harinya ia mengadu kembali ke guru-gurunya namun tak satupun dari mereka yang dapat menenangkan hati beliau. Semakin hari kegelisahannya semakin menjadi-jadi, setiap detik setiap saat ia terus-terusan mengadu dan bermunajah dan bertawajjuh kepada Allah dan Rosul Allah SAW. Tibalah suatu malam, ia hanyut jauh ke dalam lautan munajah dan mahabbah yang sangat sangat dahsyat kepada Nabi SAW. Kemudian beliau sujud yang sangat lama, tiba-tiba dalam kondisi sujud beliau mendengar suara yang lemah lembut, "Yaa 'Ali, angkat kepalamu ..!!! Datukmu ada di mata zhohirmu. "Begitu al-Habib 'Ali al-Habsyi mengangkat kepalanya seraya membuka kedua pelupuk matanya perlahan-lahan, bergetarlah seluruh tubuh Habibana' Ali. Ia menangis dan berkata, "Marhaba bikum Yaaa Jiddii, Yaa Rosul Allah .." Ternyata sosok tersebut adalah Rosul Allah SAW berada di depan al-Habib 'Ali. Kemudian Rosul Allah SAW berkata, "Duhai anakku, sampaikan salamku kepada ummi mu dan katakan kepadanya kalau aku menunggunya di sini ..!!" Seolah-olah gempa. Bergetar sekujur tubuh al-Habib 'Ali al-Habsyi, beliau merangkak ke kamar ibundanya. "Yaa 'Ummi, aku telah bertemu kembali dengan Rosul Allah SAW dengan mata zhohirku dan Ia menunggu Ummi di kamar' Ali .." Ibunda beliau membuka pintu kamarnya seraya berkata, "Ini baru anakku engkau telah mendapat ridlo dari ku." Masya Allah .. Inilah didikan dari seorang ibu kepada anaknya untuk mencintai Rosul Allah SAW.
( Oleh: al-Habib 'Ali Ridlo bin Luqman al-Kaff )

Semoga bermanfaat...Lahul Fatiha...untuk Shohibul Maulid (Sirr Dalam hati)

Oleh : Ilham Sandy Firtha
Kaum Sarungan, 24 Januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar