Jumat, 17 Mei 2013

Lailatul Qadar


''Laylatul Qodar''

Laylatul Qodar artinya Malam Qodar. Jadi kalau disebut malam laylatul Qodar maka artinya menjadi Malam-malam qodar, Bandingannya seperti : Minyak Oli yang artinya Minyak minyak.

Fa kafaa...maka cukup dengan disebut LAYLATUL QODAR tanpa MALAM LAYLATUL QODAR, Karena Laylatun artinya Malam, sedangkan Alqodru artinya ASSYAROFU WAL 'IDZHAMU Yaitu Kemulian dan Kebesaran.

Lalu di Idhofahkan Lafadz Laylatu kepada Alqodri Maka Jadilah Laylatul Qodri artinya Malam kebesaran/ kemuliaan.

Akan tetapi disamping ini masih ada pendapat lain, Sebagaimana disebutkan dalam TAFSIR MIRAAH LABID atau yang lebih masyhur dengan dikenal Adalah TAFSIR MUNIR Juz 2 hal 456 :
Wa Ma'nal Qodri attaqdiru Wa Sumiyat Laylatul Qodri Bidzaalika...ilaa akhir.
Artinya :

Dan adapun makna Alqodri adalah Attaqdir dan diberi Nama malam qodr (laylatul qodri) dengan demikian, Karena bahwasanya Alloh Ta'aala mentaqdirkan pada malam itu apa2 yang dikehendaki-Nya dari penetapannya sampai kepada seumpamanya (ilaa mitsliha) dari pada tahun yang mendatang dari pada urusan Maut, ajal, rizqi dan lain2nya (min amril mawti wal ajal, war rizqi wa ghoyri dzaalika).

Mungkin para sahabat yang pintar dan dirahmati Alloh Ta'aala akan bertanya dan lebih teliti : Loh bukankah di Taqdirkannya segala perkara itu pada Malam Nishfu Sya'ban ??? Maka dijawab oleh Ulama sebagaimana dalam TAFSIRUSSHOWI Juz 4 hal 320 sbb : Fa In Qulta Inna Taqdiro liumuwri laylatun nishfi min Sya'baana Yujaabu...ilaa akhir artinya : Maka jika kau katakan, sesungguhnya ditaqdirkan pada segala perkara itu pada malam Nisfu sya'ban, Maka dijawab :Dengan bahwasanya pada permulaan taqdir adalah Malam Nisfu sya'ban dan diserahkannya kepada para Malaikat itu pada Malam Qodar (Laylatur Qodr)

Sahabat... Maka ketahuilah bahwa Laylatul Qodr itu adalah malam paling utama diantara malam2 yang ada dalam setahun, Karena Firman Alloh SWT Yang artinya :
Beramal pada Laylatul Qodr itu lebih baik dari pada beramal 1000 bulan.

Ayat dan suratnya cari sendiri yah sobat...hehee..

1000 bulan itu sama dengan 83 tahun dan 4 bulan, Sebutan tentang 1000 bulan ini adalah sebagaimana ada suatu riwayat dari Rosululloh SAW, Adanya seorang lelaki dari Bani Isroil yang menyandang senjata dipundaknya di Jalan Alloh Azza Wa Jalla selama 1000 bulan, maka Rosululloh SAW mengaguminya dan mengharapkan umatnya seperti itu, Seraya beliau bersabda :

Yaa Robbi...Ja'alta ummatii Aqshorol umami 'Amaaron Wa Aqolluhaa 'Amaalan.

artinya :
Wahai Tuhanku... Engkau jadikan ummatku ummat yang paling pendek umur mereka dan paling sedikit amal mereka.

maka diberi Alloh kepadanya Umat Nabi akan LAYLATUL QODR dan Dia itu adalah Khususiyat atau Keistimewaan umat ini yaitu Umat Nabi Muhammad SAW.

Sahabat... Maka tentang Laylatul Qodri ini masih tetap ada pada masa kita yaitu zaman kita sekarang ini menurut qoul yang shohih, Memang ada juga sih pendapat bahwa Laylatul Qodri sudah diangkat beralasan dengan hadits :

Khorojtu li'ulimakum bi laylatil qodri Fa laahaa fulaanun wa fulaanun Fa rufi'at

artinya :
Aku keluar untuk memberitahukan kamu dengan Laylatul Qodri, Maka bermarah-marahan (berantem) si Fulan dan Fulan lalu diangkatlah.

akan tetapi pendapat ini ditolak dengan bahwa yang diangkat itu adalah bukan Laylatul Qodr akan tetapi yang diangkat adalah 'ketentuan' malamnya dan Dalilnya bahwa diakhir hadits tersebut ada disabdakan :

Wa 'asaa an yakuwna khoyron lakum FaltamisuwHA fil 'asyril awaakhiri

artinya :
Dan semoga...adalah hal tersebut menjadi kebaikan bagi kalian, Maka tentulah ia pada malam-malam 10 yang terakhir.

mari kita lihat...sahabat, Lagipula kalau yang dimaksud adalah diangkatnya Laylatul Qodr sama sekali bukanlah 'baik' namanya dan tentu tidak perlu dianjurkan menuntutnya lagi.

adapun Laylatul Qodr adalah Jatuhnya pada masa diturunkannya Alqur'anil kariim yaitu bulan Romadhon.

Sebagaimana dalam hadits yang ditakhrijkan oleh Muslim, Ahmad, Abu daud Dan Attirmidzi dari Ubai Bin Ka'ab, Bahwa sesungguhnya Ia berkata :
Walloh Alladzii Laa Ilaaha Illa Huwa Annaha Lafii Romadhon

artinya :
Demi Alloh...Tuhan yang tidak ada Tuhan yang disembah dengan sebenar-benarnya melainkan DIA, Sesungguhnya Laylatul Qodr itu berada di bulan Romadhon.

Adapun mengenai itu diperoleh selisih pendapat diantara para ulama ada yang berpendapat :
- Umum pada malam apa saja di bulan romadhon
- Laylatul Qodr berpindah-pindah pada 10 hari yang akhir dari pada bulan Romadhon yang akhir.
- Ada juga malam2 yang ganjil pada malam 10 terakhir romadhon.
- ada malam ke 21 romadhon dan sebagian 25 sebagian lain berpendapat 27 dan juga malam 29 terjadinya Laylatul Qodr.

Akan tetapi menurut salah 1 Guruku Almaghfurlloh Syekh KH.Muhammad Safi'i Hadzami Albatawi Rohmatallohi 'alayhi Aamiin, Beliau berkata : Alhamdulillaah dan In Syaa Alloh Bahwa Laylatul Qodr itu di malam 27 ramadhon walaupun beliau tidak dapat berhujah hanya dengan beberapa perkara sbb :
Diriwayatkan dari Ibni Umar Rhodiyallohu 'anhu berkata, telah bersabda Rosululloh SAW :
Man kaana Mutaharriyaha falyataharriha Laylatas saabi' wal 'isriyna

artinya :
Siapa saja orangnya yang ada berusaha menuntutnya (laylatul qodr), maka hendaklah dituntutnya pada malam ke 27 (HR.AHMAD)

Ada juga riwayat lain :
Bahwa Sayyidana Umar RA, Pernah bertanya kepada para sahabat tentang Laylatul Qodr, kemudian dikatakan oleh Ibnu Abbas :
GUS YAA GHOWWASHU (Menyelamlah engkau wahai penyelam ulung), Maka berkatalah Zaid bin Tsabit : Engkau hanya menghadirkan anak2 muhajirin dan tidak hadirkan anak2 kami, maka berkatalah Umar : Barangkali maksudmu engkau mengatakan itu anak2 engkau akan tetapi tidak ada disisimu, maka berkatalah Ibnu Abbas : Bilangan2 yang disukai Alloh adalah yang ganjil, dan yang paling disukainya adalah angka 7 maka disebutkanlah Langit yang 7 bumi yang 7, hari yang 7, tingkatan neraka yang 7, bilangan2 Thowaf dan anggota2 yang 7, maka menunjukilah ia bilangan2 itu bahwa laylatul qodar di malam ke 27.

Coba kita lihat Surat Alqodar :
Ada ulama mengatakan tentang suatu talwih (isyarat), Pada surat Alqodar ini jumlahnya ada 30 kata dan kata yang ke 27 adalah HIYA Yaitu suatu Dhomir Mu'anats (kata ganti) yang kembali ke lafadz Laylatul Qodar, Yaitulah SALAMUN HIYA. Lagipula lafadz Laylatul Qodar itu jumlah hurufnya ada 9 huruf, dan disebutkan dalam Alqur'an sampai 3 kali yaitu hanya ada dalam surat Alqodar, Fashooro (maka menjadi) 9 dikalikan 3 sama dengan 27.

Dan adapula suatu yg diriwayatkan :
Bahwasanya keadaan bagi Utsman Bin Abil 'Aash itu seorang budak, Maka Ia berkata :
Yaa Mawlaaya... Wahai Tuanku sesungguhnya air laut terasa tawar pada suatu malam daripada 1 bulan, berkata : Jika terdapat malam itu beritahukanlah aku, Maka ternyata malam itu adalah malam ke 27.

Sahabat ane sih ga maksain... pendapat ini untuk kalian tapi ane sendiri lebih yaqin dari hujjah yang ane jelasin atau menurut guru ane, Ketahuilah...bahwa untuk menghasilkan pahala 1000 bulan itu tidaklah kita harus mengetahui bahwa malam itu laylatul qodar. karena yang dimaksud itu adalah Mushadafah (kebetulan) atau taqdir Ilaahi apa yang kita lakukan daripada kebaktian itu, Terkadang dikasyafkan bagi sebagian Sholihiin mengenai peristiwa keanehan di malam itu tetapi itu tidak menjadi syarat untuk memperoleh pahala 1000 bulan.

Karena untuk menghasilkan Inkisyafnya sesuatu dari alam Malakut pada malam yang mubarokah ini, coba di lihat di Hujjatul Islam Alghozaali dalam Ihya Ulumuddin Juz 1 hal 242 :
Wa laylatul qodri 'ibaarotun 'anil laylati allatii yankasyifu fiyha minal malakuwt...ilaa akhir, artinya :

Dan adapun laylatul qodr itu ibarat dari malam yang terbuka nyata padanya suatu dari alam malakut dan yaitulah yang dimaksud di dalam Firman Alloh Ta'aala :
Sesungguhnya aku turunkan ia pada malam Kemuliaan. Dan siapa saja yang menaruhkan diantara hatinya dan dadanya kantung dari pada makanan, Maka ia itu terdinding daripadanya. Dan orang yang mengosongkan perut besarnyapun itu belum mencukupi yang demikian itu untuk mengangkat hijab, sebelum dikosongkan gerak hatinya dari selain Alloh Azza Wa Jalla.

Alhamdulillaah slesai sudah...
Jadi intinya atas semua ini adalah kita harus bisa mensucikan hati kita dan bersungguh sungguh dalam beribadah kepada-Nya.

Wallohul Muwaffiq...
Semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangannya sahabat, semoga Alloh meridhoi kita semua Aamiin...


Oleh : Ilham Sandy Firtha
Kaum Sarungan, 11 Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar